Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berita Gembira di Tengah Serangan Rudal Rusia, PBB Upayakan Gencatan Senjata Kemanusiaan di Ukraina

Foto : ANTARA/Reuters/Alexander Ermochenko

Arsip - Seorang warga berjalan dengan seorang anak melewati tank pasukan pro-Rusia selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung, Ukraina, 18 Maret 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

New York - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Senin (28/3) mengatakan kantornya akan segera menjajaki dengan Moskow dan Kyiv kemungkinan pengaturan untuk sebuah gencatan senjata kemanusiaan di Ukraina.

"Mari kita perjelas: solusi atas tragedi kemanusiaan ini bukanlah kemanusiaan, ini bersifat politik," kata Guterres kepada sejumlah wartawan di markas besar PBB.

"Oleh karena itu, saya menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera, agar memungkinkan kemajuan dalam negosiasi politik yang serius, yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan damai berdasarkan prinsip-prinsip Piagam PBB."

Guterres menguraikan penghentian permusuhan akan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang kritis sekaligus memungkinkan warga sipil untuk bergerak dengan aman - dua hal yang tidak mungkin terjadi di sebagian besar Ukraina selama berminggu-minggu.

"Langkah itu akan menyelamatkan nyawa, mencegah penderitaan, dan melindungi warga sipil," kata Guterres lebih jauh.

Seperti dikutip dari VoA, Kepala bantuan PBB Martin Griffiths telah melakukan beberapa kontak dan Guterres mengatakan berharap akan mengunjungi Moskow dan Kyiv sesegera mungkin.

"Saya sangat berharap akan ada niat baik dari semua pihak agar gencatan senjata ini terjadi," Sekjen PBB itu menambahkan.

Dalam satu bulan perang, Rusia telah menyebabkan kerugian dan penderitaan yang mengerikan di Ukraina. Seluruh lingkungan warga telah dibom dan warga sipil meninggal, terluka dan mengungsi, sementara blokade dan pengepungan kota-kota utama mengakibatkan kekurangan makanan dan air minum, pemadaman listrik, kekurangan bahan bakar dan kesulitan lainnya bagi jutaan warga.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top