Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Berisiko Melemah Lanjutan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melemah pada awal bulan ini, melanjutkan depresiasi dalam penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) mendorong apresiasi dollar AS terhadap mata uang lainnya, termasuk rupiah.

Akhir pekan lalu, dollar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya akhir perdagangan Jumat (26/2) waktu New York, AS atau Sabtu (27/2) pagi WIB, terseret kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang bertahan di dekat level tertinggi satu tahun. Indeks dollar naik 0,59 persen menjadi 90,847, level tertinggi dalam sepekan.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun melonjak di atas 1,6 persen pada Kamis (25/2) untuk pertama kalinya dalam setahun setelah lelang surat utang tujuh tahun yang lemah. Imbal hasil terakhir di 1,45 persen. Kenaikan imbal hasil AS telah dipercepat bulan ini karena pejabat The Fed menahan diri untuk tidak mengungkapkan kekhawatiran tentang kenaikan imbal hasil.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan kondisi itu mendorong pelaku pasar untuk mengalihkan dananya dalam bentuk dollar AS. "Naiknya yield obligasi pemerintah AS ini membuat dollar AS lebih menarik dibandingkan aset mata uang lainnya," katanya.

Penguatan tersebut tentunya akan menjadi tekanan terhadap mata uang berisiko, termasuk rupiah. Kurs yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat (26/2) sore, ditutup melemah 93 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.111 rupiah per dollar AS.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top