Berikut Tiga Capaian Terbaik Kinerja Budi Karya Sumadi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Foto: Istimewa.JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan tiga hal yang menurutnya menjadi capaian terbaik selama menjabat sebagai Menteri Perhubungan.
- Baca Juga: Rute baru Kereta Cepat Whoosh
- Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Lakukan Uji Tera di SPBU Lampung
Ketiga hal tersebut disampaikan Menhub dalam acara diskusi dan perilisan penjualan buku biografi "BKS: Dari Underdog Jadi Menteri", di Jakarta, Sabtu (19/10).
Capaian pertama, pelaksanakan mudik. Menhub mengatakan, pelaksanaan mudik selalu menjadi tantangan. Terlebih ketika mudik setelah pandemi Covid-19 usai.
"Pada saat mudik kembali dibuka tanpa syarat apa-apa, dan kami survei dibantu surveyor, hasilnya 195 juta orang akan mudik. Bagaimana itu mengaturnya? Tapi Alhamdulillah kepuasannya tinggi dan itu dinyatakan suatu lembaga survei," ujar Budi dalam keterangan tertulisnya, kemarin.
Kedua, terkait Flight Information Region (FIR) atau Penyesuaian Area Layanan Navigasi Penerbangan antara Indonesia dengan Singapura. Menurut Menhub, hal tersebut patut disyukuri. Sebab, perjalanan negosiasi FIR dengan Singapura telah dimulai sejak 1995, hingga akhirnya tercipta kesepakatan pada 2022.
"Saya merasa kerja tim dari Kemenhub luar biasa, karena hampir 100 kali pertemuan dengan Singapura dan memakan waktu hampir tiga tahun akhirnya berhasil. Bayangkan, 10% wilayah Indonesia dikuasai negara lain. Sehingga jika kita mau ke Batam, yang mengatur Singapura dan kita bayar," ucap Menhub.
Ketiga, terkait angkutan massal modern seperti MRT dan kereta cepat. Menhub mengatakan, sepuluh tahun terakhir pembangunan transportasi perkotaan relatif naik. Harapannya, ke depan semakin banyak kota-kota yang memiliki transportasi modern.
"Jakarta sebagai pelopor sudah melakukan banyak hal. Hampir 30% masyarakat Jakarta pakai angkutan massal. Yang membahagiakan, pemda-pemda terpacu melakukan ini. Sayang fiskalnya belum mungkin. Mudah-mudahan angkutan modern seperti di Jakarta, semakin banyak dibuat di tempat lain," sebut Budi.
Pada kesempatan ini juga, Menhub menceritakan awal mula munculnya ide pembuatan buku biografinya yang ditulis Ninok Leksono tersebut.
"Saya akhirnya membuat buku ini setelah lima tahun terakhir diminta oleh banyak pihak untuk menulis dan dituliskan buku. Saya pikir saya kok belum pantas untuk membuat buku. Mengapa akhirnya saya mau membuat buku ini? Adalah istri dan anak saya yang meminta," tuturnya.
Menhub berharap, buku yang berisi kisah hidupnya sejak kecil, sekolah, kuliah, bekerja, hingga menjadi menteri tersebut dapat bermakna bagi pembaca.
- Baca Juga: Menteri Rosan Promosikan Sektor EBT kepada Investor Inggris
- Baca Juga: Dukung GATF
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Mohammad Zaki Alatas
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Gerak Cepat, Gulkarmat Kerahkan 75 Personel Padamkan Rumah yang Terbakar di Kampung Bahari
- Beijing Kecam Tindakan Pemerintah AS yang Batasi Visa Pejabat Hong Kong
- Mengagetkan Cawagub DKI Suswono Tidak Bisa Mencoblos di Pilkada Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya
- Waspada yang Akan Bepergian, Hujan Ringan hingga Deras Disertai Petir Mengguyur Indonesia Pada Sabtu
- Rute baru Kereta Cepat Whoosh