Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berharap pada Dosen Asing

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) sedang mempersiapkan untuk mendatangkan 200 dosen dari mancanegara demi mendongkrak reputasi pendidikan nasional di bidang riset dan teknologi.Fokus kebijakan itu adalah mendatangkan dosen untuk sains dan teknologi.

Kedatangan dosen asing dipastikan akan memberikan dampak positif bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang diserap oleh mahasiswa dalam negeri. Sebab, di luar negeri banyak perkembangan ilmu pengetahuan yang bisa jadi belum bisa diajarkan dosen yang berasal dari Indonesia.

Intinya, ilmu pengetahuan terus berkembang setiap waktu sehingga tidak boleh dilewatkan oleh sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Dengan kata lain, melalui keberadaam dosen-dosen asing, ilmu yang selama ini belum diajarkan dosen tetap dari dalam negeri, bisa didapat dari dosen asing tersebut.

Namun, kedatangan dosen asing juga bisa dipandang sebagai pengabaian dosen dalam negeri. Padahal, Indonesia sudah mempunyai banyak dosen lulusan universitas ternama dari berbagai negara maju. Selain itu, mutu alumni kampus ternama di dalam negeri tidak kalah dengan pengajar asing dan banyak dosen Indonesia yang berkesempatan belajar di luar negeri memiliki prestasi akademik sehingga n tidak kalah dengan produk luar negeri.

Kita memang tidak pada posisi antidosen asing. Hanya saja, pemerintah mesti terbuka. Jangan-jangan, kedatangan dosen asing bagian dari kompromi saat menerima bantuan luar negeri atau bakal beroperasinya perguruan tinggi asing di Indonesia.

Kemenristekdikti juga harus terbuka terkai fasilitas, sistem penggajian, model ketenagakerjaan dosen, ketimpangan SDM dosen perguruan tinggi di perkotaan dan daerah-daerah di Indonesia.

Kemenristekdikti semestinya melakukan pemetaan terlebih dahulu sebelum mengambil kebijakan tersebut. Misalnya, data jumlah dosen asing yang dibutuhkan setiap perguruan tinggi di Indonesia. Sebab, masuknya dosen asing ke dalam negeri bisa mempengaruhi nilai-nilai budaya dan sosial masyarakat.

Meski begitu, kita berharap kepada pemerintah untuk memilah dosen asing yang akan menjadi dosen tetap di universitas Indonesia. Pertama, para tenaga kerja pengajar ini harus memiliki ilmu pengetahuan secara dalam untuk bidang yang ditekuni dan akan diajarkan. Jangan sampai dosen yang bersangkutan ilmunya masih sama dengan apa yang dimiliki dosen dalam negeri.

Kedua, para dosen asing ini pun harus bisa menumbuhkembangkan penelitian di bidang studi tersebut. Terakhir, pemerintah harus menyiapkan dosen dalam negeri untuk bisa menyerap ilmu dosen-dosen asing tersebut sehingga penggunaan tenaga pengajar asing tidak menjadi ketergantungan di kemudian hari. Diharapkan dengan adanya transfer ilmu dosen dalam negeri bisa meningkatkan pengetahuan untuk diajarkan kepada mahasiswa di universitas mana pun di Indonesia.

Lebih dari itu, mendatangkan dosen asing hanyalah kebijakan sementara. Sebab, kita memahami bahwa mengimpor dosen tidak menyelesaikan masalah perbaikan mutu pendidikan tinggi Indonesia. Namun, justru menimbulkan masalah baru, seperti pendanaan, budaya, mata kuliah kebangsaan, dan masalah lainnya.
Untuk itu, bersamaan dengan upaya mendongkrak reputasi pendidikan nasional di bidang riset dan teknologi, pemerintah mesti juga memperbanyak pengiriman dosen belajar ke luar negeri, baik melalui program degree training ataupun non degree training.

Patut juga dilakukan kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi ternama di luar negeri untuk melakukan riset bersama. Kerja sama tersebut juga dimanfaatkan untuk memberikan kuliah kepada mahasiswa program sarjana maupun pascasarjana, dan seminar penelitian ketika dosen-dosen dari luar negeri berkunjung universitas dalam negeri.

Komentar

Komentar
()

Top