Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berbahaya! Pakar Sebut Kenaikan Harga Barang Pokok Akibat Gerakan Bawah Tanah Jokowi 3 Periode, Bagaimana Bisa?

Foto : Biro Pers Sekretariat Presiden

Pakar Nilai Gerakan Bawah Tanah Jokowi 3 Periode Berdampak Buruk.

A   A   A   Pengaturan Font

Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, mengatakan manuver wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) 3 periode dapat berdampak buruk bagi tiga elemen di Indonesia secara signifikan.

Pertama, Achmad menuturkan wacana 3 periode dapat mengalihkan perhatian pemerintah dari pandemi Covid-19 yang masih menjadi masalah hingga kini.

"Pemerintah akan kehilangan fokus kerja mengatasi persoalan ekonomi dan pemulihan kesehatan akibat Covid-19. Ini berbahaya buat pemerintahan sendiri," ujar Achmad dalam keterangan tertulisnya.

Menuruti Achmad, pemerintah telah gagal mengatasi pemulihan ekonomi pasca Covid-19 lantaran sibuk menggulingkan isu 3 periode. Hal ini menurut Achmad hal ini terlihat jelas dengan lonjakan harga sejumlah barang pokok dan banyaknya masyarakat Indonesia yang kehilangan pekerjaan akibat Covid-19.

Dampak kedua, yakni pemerintah kemungkinan akan memasuki sosial unrest atau keresahan sosial dan menimbulkan aksi-aksi demonstrasi oleh masyarakat yang menentang otoritarian.

"Protes sosial seperti protes BEM, gerakan mahasiswa dan LSM sudah bermunculan di berbagai daerah," lanjut Achmad.

Dampak ketiga, yakni pemerintah dapat mengundang kontroversi politik pada kalangan pimpinan partai politik koalisinya dan para menteri dari kalangan profesional.

"Hal ini membuat pemerintahan koalisi tidak solid dan rawan pecah kongsi," ujar Achmad.

Klaim tersebut menurut Achmad dapat dilihat dari melencengnya tugas beberapa Menteri Koordinator dan Menteri lainnya yang justru memberikan dukungan 3 periode.

Pernyataan Achmad ini merupakan buntut dari pertemuan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) yang dinilai merupakan salah satu gerakan bawah tanah pemerintah dalam melangsungkan manuver 3 periode.

"Pertemuan Apdesi yang dihadiri Presiden Jokowi, Menko Marinves Luhut Binsar Panjaitan, Mendagri, Tito Karnavian adalah salah satu contoh bagaimana penyimpangan Kepala Pemerintahan dan menterinya mengubah tugas pemerintahan menjadi alat propaganda anti konstitusi meminta perpanjangan 3 periode" ujarnya lebih lanjut.

Pasalnya, dalam pertemuan Apdesi, Ketua Umum Apdesi Sutawijaya turut menyatakan Apdesi siap mendukung penuh wacana perpanjangan masa jabatan Jokowi.

Achmad bahkan memprediksi kedepannya acara-acara seperti Apdesi akan kembali bermunculan untuk mewujudkan kampanye 3 periode Jokowi.

"Deklarasi tersebut adalah hasil kerja bawah tanah pembantu-pembantu Presiden yang bekerja saat ini," ucapnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top