Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Berbahaya Bagi Satelit dan Misi Luar Angkasa

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), menyebut terdapat lebih dari 27.000 keping puing orbital (orbital debris), atau sampah luar angkasa (space junk). Jumlah itu diperoleh berdasarkan pelacakan oleh sensor global Space Surveillance Network (SSN) milik Kementerian Pertahanan AS.
Jika puing yang lebih kecil dihitung maka jumlahnya akan lebih besar lagi. Namun meski kecil keberadaannya dapat mengancam misi luar angkasa, satelit buatan manusia ada di lingkungan luar angkasa dekat Bumi.
Puing-puing luar angkasa bergerak dalam kecepatan yang sangat tinggi sekitar 15.700 mph atau 28.300 kilometer per jam di orbit rendah Bumi. Peningkatan populasi sampah luar angkasa ini menambah potensi bahaya bagi semua kendaraan luar angkasa, termasuk Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan pesawat ruang angkasa lainnya seperti SpaceX's Crew Dragon.
Menurut NASA puing luar angkasa meliputi puing orbit meteorid alami dan buatan manusia. "Meteoroid berada di orbit mengelilingi Matahari, sementara sebagian besar puing-puing buatan berada di orbit sekitar Bumi oleh karenanya disebut puing orbital," tulis badan tersebut.
Puing-puing orbit adalah benda buatan manusia yang mengorbit di sekitar Bumi yang tidak lagi memiliki fungsi yang berguna. Puing-puing tersebut termasuk pesawat ruang angkasa yang sudah tidak berfungsi, kendaraan peluncuran yang ditinggalkan, puing-puing terkait misi, dan puing-puing fragmentasi.
Ada sekitar 23.000 keping puing yang lebih besar dari bola softball yang mengorbit Bumi. Mereka melakukan perjalanan dengan kecepatan hingga 17.500 mph atau 28.200 kilometer per jam, cukup untuk merusak satelit atau pesawat ruang angkasa.
Ada setengah juta keping puing seukuran kelereng atau lebih besar atau 0,4 inci, atau 1 sentimeter. Sekitar 100 juta keping puing sekitar 0,04 inci atau satu milimeter. Bahkan ada puing-puing berukuran mikrometer yang lebih kecil dengan diameter 0,000039 inci.
Sejumlah jendela pesawat ulang-alik diganti karena kerusakan akibat material yang dianalisa dan terbukti merupakan noda cat. Faktanya, puing-puing orbit berukuran milimeter mewakili risiko akhir misi tertinggi bagi sebagian besar pesawat ruang angkasa robot yang beroperasi di orbit rendah Bumi.
Pada 1996, sebuah satelit Prancis terkena dan rusak oleh puing-puing dari roket Prancis yang meledak satu dekade sebelumnya. Pada 10 Februari 2009, sebuah pesawat luar angkasa Russia bertabrakan dan menghancurkan pesawat ruang angkasa komersial Iridium AS yang masih berfungsi. Dampak dari tabrakan itu menambahkan lebih dari 2.300 keping besar, puing-puing yang dapat dilacak, dan banyak lagi puing-puing yang lebih kecil.
Uji coba senjata antisatelit Tiongkok pada 2007 yang menggunakan misil untuk menghancurkan satelit cuaca tua, menambahkan lebih dari 3.500 keping puing besar yang dapat dilacak dan banyak lagi puing yang lebih kecil ke masalah puing-puing.
Kementerian Pertahanan AS memiliki katalog satelit yang sangat akurat tentang objek-objek di orbit Bumi. Sebagian besar objek katalog lebih besar dari softball atau sekitar 10 sentimeter.
NASA membagi risiko tabrakan menjadi tiga kategori tergantung pada ukuran ancaman. Untuk objek 4 inci atau 10 sentimeter, dan lebih besar, penilaian konjungsi dan manuver penghindaran tabrakan efektif dalam melawan objek yang dapat dilacak oleh SSN.
Objek yang lebih kecil dari 4 inci biasanya terlalu kecil untuk dilacak untuk penilaian konjungsi dan penghindaran tabrakan. Perisai puing bisa efektif dalam menahan dampak partikel yang lebih kecil dari setengah inci atau 1 sentimeter untuk modul AS di ISS.
NASA menyebutkan, manuver penghindaran puing direncanakan ketika kemungkinan tabrakan dari konjungsi mencapai batas yang ditetapkan dalam aturan penerbangan. Aturan ini digunakan untuk mengoperasikan stasiun luar angkasa dan pesawat luar angkasa untuk mengangkut manusia dan kargo ke dan dari stasiun luar angkasa. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top