![Berbagi Cara UMKM Bertahan di Tengah Pandemi](https://koran-jakarta.com/images/article/php_bha1_resized.jpg)
Berbagi Cara UMKM Bertahan di Tengah Pandemi
![Berbagi Cara UMKM Bertahan di Tengah Pandemi](https://koran-jakarta.com/images/article/php_bha1_resized.jpg)
Penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2019 bidang kewirausahaan Nurman Farieka (kanan) saat menyulan sepatu dari kulit ceker ayam.
Nilam Sari dalam siaran pers yang diterima Koran Jakarta, Sabtu (4/7), berbagi suka duka mendirikan Kebab Turki Baba Rafi, makanan khas internasional, tetapi memiliki cita rasa yang dapat diterima oleh lidah konsumen di Indonesia. "Berawal dari mimpi, kemudian saya kembangkan lebih lanjut agar dapat menjadikan Kebab Turki Baba Rafi sebagai pemain kuliner asal Indonesia di kancah global," tutur wanita alumni Universitas Airlangga.
Pada webninar tersebut, kedua nara sumber menjelaskan keinginan mereka untuk mengharumkan nama Indonesia melalui karya anak bangsa di bidang kuliner. Nurman dan Nilam merupakan dua pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Perubahaan Strategi
Berbagai upaya dilakukan oleh pelaku UMKM untuk menyiasati situasi bisnis yang kurang kondusif akibat pandemi, di antaranya mengoptimalkan channel daring. Sebagai pencetus Hirka yang memiliki konsumen antarpulau dan negara seperti Singapura, Malaysia, Hong Kong, Jepang hingga Prancis, Nurman telah menjajaki pasar global melalui berbagai platform ranah digital sejak awal didirikan, sehingga tidak terjadi perubahaan strategi secara signifikan.
"Awalnya saya ingin menguatkan produk-produk Hirka dengan memproduksi 200 pasang sepatu agar dapat memasuki pasar ritel di seluruh Indonesia. Namun karena terjadi pandemi Covid-19, kami mengubah cara penjualan dengan sistem pre-order dan menyebarkannya melalui platform daring yang telah kami rintis tiga tahun terakhir," tuturnya yang menemukan resep pengolahan kulit ceker ayam dari catatan bapaknya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya