Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berbagai Kisah Pascavaksinasi

A   A   A   Pengaturan Font

Dokter keluarga, Alexa Mieses Malchuk, MD, telah diberi tahu akan ada potensi efek samping dari vaksin Covid-19. Memang nanti lebih umum terjadi setelah dosis kedua. Salah satu kolega Mieses Malchuk di Pusat Pengobatan Keluarga UNC di Durham, AS, merasa sangat mual setelah suntikan kedua sehingga harus mengambil cuti sehari.

Yang lainnya mengalami kelelahan dan nyeri tubuh selama 24 jam. Sementara itu, seorang dokter terkemuka Mieses Malchuk mengikuti di Twitter mengatakan, suntikan nomor dua membuatnya merasa seperti "sekarat."

Wakil Presiden Amerika, Kamala Harris, setelah divaksinasi mengatakan, "Saya hampir tidak merasakannya. Saya ingin mendorong semua orang untuk mendapatkan vaksin. Vaksin ini relatif tidak menimbulkan rasa sakit. Ini terjadi sangat cepat. Aman," katanya. Harris disuntik vaksin Moderna.

Jadi setelah orang disuntik Covid, biasanya sistem kekebalan bekerja. Ini mungkin menunjukkan vaksin melakukan tugasnya dengan berbagai efek seperti demam, sakit kepala, dan kedinginan. "Pada tingkat tertentu, ini hal yang baik. Ini merupakan reaksi tubuh sebagaimana mestinya dengan meningkatkan respons imun," kata Paul A Offit, MD, Direktur Psat Pendidikan Vaksin RS Anak Philadelphia.

Efek samping ini masih jauh lebih ringan daripada virus korona yang sebenarnya. Juga tidak akan berkembang menjadi sesuatu yang mengancam jiwa. Efek samping paling bertahan satu atau dua hari. Sedangkan virus korona dapat membuat kita tidak enak selama berminggu-minggu, dan mungkin memiliki komplikasi yang berkepanjangan lebih lama.

Teman Mieses Malchuk yang telah mengalami suntikan keduanya mengakui, badan sakit dan kelelahan. "Saya memberi tahu pasien saya bahwa dosis kedua hampir seperti booster," kata Mieses Malchuk. "Tubuh Anda sudah tahu apa yang harus dilakukan, sehingga sistem kekebalan Anda bereaksi lebih efisien," tandasnya.

Sekitar setengah dari orang dalam uji coba vaksin Covid-19 Moderna mengalami efek samping sementara, sedang, hingga berat. Di antaranya, kelelahan, nyeri otot, nyeri sendi, dan sakit kepala. Itu berarti setengahnya tidak merasakan apa pun.

"Namun lebih dari 90 persen orang yang memiliki dosis vaksin Moderna atau Pfizer terlindungi dari virus korona," ujar Offit. Orang tidak memerlukan efek samping untuk membuktikan bahwa vaksin berhasil. Tetapi orang benar-benar membutuhkan dosis kedua itu.

WNI

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri juga telah divaksinasi. Dyah Mustikaning Pitha Prawesti, salah satu WNI penerima vaksin kelompok pertama di Inggris mengatakan, efek samping yang dirasakan hanya "pegal linu" atau nyeri badan. "Sedikit pegal dan linu saja. Tapi lengan dan tangan masih tetap berfungsi seperti biasa," ujar dia kepada BBC.

Lebih jauh dokter kebidanan dan kandungan yang bekerja di Chelsea and Westminster Hospital, London itu, mengatakan, pegal linu hanya dirasakan di lengan tempat suntikan ditusukkan. "Tapi semua anggota badan yang lain tak terpengaruh. Sekitar 24 jam, setelah itu sudah tak terasa lagi," katanya. Dia menerima vaksin produksi Pfizer/BioNTech dari Amerika Serikat.

Sementara itu, Annas Alamudi, perawat yang bekerja di bagian gawat darurat rumah sakit King's College London mengatakan, mengalami pegal dan linu selama dua hari. "Cuma pegal linu dua hari. Pegalnya tak parah. Kayak abis olahraga aja," katanya.

Dokter asal Indonesia yang bekerja di rumah sakit Barnet, London utara Ardito Widjono, bercerita soal nyeri badan selama beberapa jam dan sakit yang dirasakan di tempat suntikan. "Sekitar sehari sudah tak terasa apa-apa lagi," kata Ardito yang saat ini bekerja di bagian gawat darurat.

Sebagai dokter kebidanan Pitha mengungkapkan dengan vaksinasi merasa nyaman dalam bekerja karena akan lebih sulit menularkan kepada orang lain. "Saya jadi lebih aman terhadap pasien yang rentan seperti ibu hamil, penderita kanker dan pasien rentan lain," ujar dia.

Sedangkan Annas Alamudi berharap vaksinasi yang diterimanya menekan risiko penularan ke keluarga dan anak-anak. "Saya ambil vaksinasi untuk lindungi anak," kata Anas yang pernah tidak bertemu putranya selama tiga bulan.

Di Amerika Serikat vaksinasi telah mencapai tahap pemberian dosis kedua setelah dosis pertama dilakukan sekitar dua minggu sebelumnya. Pada dosis kedua vaksin disebutkan tidak menimbulkan efek berbahaya meski menimbulkan beberapa gejala.

Dokter keluarga di Pusat Pengobatan Keluarga UNC di Durham Alexa Mieses Malchuk, MD, menuturkan potensi efek samping dari vaksin Covid-19, dan lebih umum terjadi setelah dosis kedua. Pada dosis kedua ia merasakan harus mengambil cuti sehari dari pekerjaan.

Melalui Twitter ia menyebutkan, suntikan dosis kedua membuatnya merasa seperti sekarat. "Saya sedang mempersiapkan diri untuk merasa seperti terserang flu," katanya kepada The Oprah magazine. hay/oprahmag/bbc/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top