Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berbagai Cara Memasyarakatkan Budaya Betawi

Foto : ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

Bocah Menunjuk -- Seorang anak memandang koleksi ondel-ondel di Museum Betawi, Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Jakarta Selatan, Minggu (28/7). Ondel-ondel juga salah satu karya budaya betawi.

A   A   A   Pengaturan Font

Budaya Betawi menjadi salah satu kultur yang terancam derasnya arus globalisasi kebudayaan. Berbagai cara harus ditempuh untuk mempertahankan, melestarikan, dan memasyarakatkan budaya Betawi.

Maka, Unit Pengelola Kawasan (UPK) Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan dan Museum Betawi membuat variasi lokakarya budaya Betawi dengan tujuan agar masyarakat lebih tertarik dalam mempelajari budaya setempat. "Kalau beberapa waktu lalu, workshop mengenai tradisional Betawi saja. Sekarang ditambah melukis dan menggambar yang berkaitan dengan budaya Betawi," ucap petugas UPK Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Riri, di Jakarta, Minggu.

Lokakarya budaya biasanya diadakan setiap akhir pekan, berbarengan dengan pergelaran seni dan gratis bagi pengunjung. Jenis lokakarya yang dihadirkan beragam seperti kuliner, kesenian dan kriya seperti membatik, membuat ondel-ondel, tari, musik gambang keromong, dan silat.

"Untuk workshop kesenian seperti tari, musik gambang kromong, dan silat diisi pengelola sanggar yang didatangkan dari sekitar Perkampungan Budaya Betawi atau yang sudah terdaftar di Dinas Kebudayaan Jakarta," jelas Riri.

Khusus untuk bidang kuliner, sebenarnya pengunjung juga bisa mendatangi rumah makan Betawi di salah satu sisi Perkampungan Budaya Betawi, selain mengikuti lokakarya. Di sini, mereka selain dapat membeli produk kuliner khas Betawi seperti kerak telor, selendang mayang, dan laksa, juga berkesempatan melihat cara membuatnya.

Menurut Riri, lokakarya sudah rutin diadakan sejak tahun 2018 dan 2019. Semula kegiatan ini hanya diadakan saat acara-acara besar Jakarta dan kunjungan sekolah. Tetapi setelah pandemi Covid-19, lokakarya diadakan hampir setiap akhir pekan untuk mendatangkan pengunjung dan meramaikan kegiatan pergelaran budaya tradisional Betawi.

Riri menyebutkan setiap lokakarya rata-rata diikuti sebanyak 30 orang. Total peserta yang berpartisipasi sejak Maret lalu hingga dua pekan lalu sekitar 200 orang. "Total workshop sudah lebih dari 10 kali sejak Maret ditambah acara-acara besar seperti HUT kota Jakarta. Target per tahun sekitar 500 peserta. Per triwulan ada 10 jenis kegiatan," jelas Riri.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top