Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berantas Covid-19 dengan Sinar UV-C

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Jumlah orang yang positif Covid-19 belakangan bukan surut tapi semakin menggila. Pada 29 November 2020, misalnya, malah tercipta rekor baru dengan 6.267 kasus positif, sehingga total kumulatifnya mencapai 534.266 kasus.

Namun demikian aktivitas bisnis yang menggerakkan perekonomian harus terus berjalan. Untuk menjaga mereka yang bekerja di kantor dari penularan virus SARS-CoV-2, selain menjalankan protokol kesehatan perlu didukung dengan teknologi sterilisasi.

Salah satu teknologi sterilisasi virus yang cukup ampuh adalah dengan menggunakan sinar ultraviolet tipe C. Studi dari Columbia University menyebutkan, ultraviolet-C (UVC) mampu membunuh lebih dari 99,9 persen virus korona yang ditemukan.

Metode penyinaran ultra violet (UV) tipe C (UV-C) efektif karena tidak hanya untuk menyerang virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, bisa juga menghancurkan DNA bakteri dan jamur penyebab berbagai penyakit.

Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Indonesia (IAKMI) Dr Hermawan Saputra, SKM, MARS.CICS menjelaskan, sinar UV-C merupakan pilihan disinfeksi nonkimia yang aman, praktis, dan sangat efektif bila digunakan sesuai petunjuk.

"Pada panjang gelombang tertentu, sinar UV-C dapat menonaktifkan mikroorganisme dengan cara menghancurkan asam nukleat dan mengganggu DNA-nya, sehingga mikroorganisme tidak bisa melakukan fungsi vitalnya," ujar dia dalam diskusi virtual baru-baru ini.

Disinfeksi dengan sinar UV-C tidak hanya diterapkan pada permukaan benda. Teknologi ini bisa juga mensterilkan udara dan air dari berbagai macam virus, termasuk virus SARS-CoV-2, serta bakteri dan jamur merugikan.

Salah satu produk peralatan dengan teknologi UV-C disediakan oleh Signify, yang berpengalaman 35 tahun lebih dalam pengembangan inovasi teknologi pencahayaan UV-C. Produk Signify dapat dirancang, dipasang dan digunakan sesuai dengan instruksi keselamatan yang spesifik untuk tiap produk dan diproduksi menggunakan proses industri yang terkontrol dengan baik.

Radiasi sinar UV-C yang terdapat pada produk Signify memiliki panjang gelombang 253,7 nanometer (nm). Produk ini terbukti efektif menghancurkan atau mematikan DNA dari bakteri, jamur, dan virus.

Produk dari Signify telah diuji oleh Universitas Boston. Hasilnya pemaparan sinar UV-C produk Signify dengan dosis 22mj/cm2 dapat menonaktifkan 99,9999 persen virus SARS-CoV-2 dalam waktu 25 detik.

Disinfektan dengan Sinar UV-C dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti metode chamber disinfection, upper air, dan surface disinfection. Chamber disinfection adalah disinfeksi dengan menyinari objek ke dalam kotak lampu UV-C. Metode upper air berupa memasang lampu UV-C pada plafon untuk menyerang virus dan bakteri yang ada di udara.

Sinari Permukaan

Metode surface disinfection dilakukan dengan menyinari permukaan benda. Nah, metode ini cocok untuk diterapkan di ruang kerja kantor untuk menyinari benda-benda yang tampak seperti perangkat kerja, mulai dari mouse, keyboard, hingga alat tulis. "Namun yang perlu diperhatikan saat penyinaran berlangsung jangan sampai ada orang di dalam ruangan," kata Hermawan.

Pakar Biomedika Optik, Departemen Teknik Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr. rer. nat. Ir. Aulia Muhammad Taufiq Nasution M.Sc, mengatakan, "Selama pengguna tidak terkena paparan secara langsung, penggunaan UV-C tidak akan menimbulkan masalah kesehatan."

Di bawah distributor Datascrip sebagai mitra dari Signify di Indonesia, perusahaan ini memberikan layanan menyeluruh mulai dari perencanaan, pemasangan hingga instruksi penggunaan yang aman dan efisien. "Pemasangan lampu UV-C Signify dengan menerapkan prosedur keamanan dan keselamatan ketat, yang didukung teknologi smart control untuk meminimalkan human error saat dipakai," kata Business Unit Director PT Datascrip Sylvia Lionggosari.

Desain implementasi disinfeksi dengan metode sinar UV-C didasarkan pada kondisi ruang kantor. Desain ini sangat penting untuk menentukan jumlah dan tata letak lampu UV-C yang akan dipasang, yang berpengaruh pada dosis yang tepat dan efektivitas disinfeksi penyinaran UV-C.

Salah satu sistem keamanannya berupa warning light yang menyala ketika proses penyinaran UV-C dilakukan. Selain itu sistem akses akan secara otomatis mengunci pintu sehingga orang tidak bisa masuk ke ruangan.

Sensor deteksi akan mematikan lampu UV-C ketika kunci pintu terbuka. Sensor gerak otomatis akan memerintahkan lampu dalama kondisi mati ketika menjumpai terdapat gerakan orang di dalam ruangan.

Produk UV-C dari Signify dilengkapi dengan sistem smart control yang dapat mengatur waktu dan durasi penyinaran secara otomatis. Sistem ini juga dapat memantau kapan waktu penyinaran telah dilakukan, serta mengontrol dan mendeteksi orang yang masuk ke dalam ruangan. "Alat penyinaran UV-C dari Signify cocok untuk dipakai pada ruang rapat, toilet, area kerja, serta ruang tertutup lainnya," ujar Sylvia. haryo brono


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top