![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Bendungan Kuwil Kawangkoan Kurangi Banjir
Foto: istimewaJAKARTA - Curah hujan dengan intensitas maksimum 300 mili meter (mm) pada tujuh pos pengamatan yang berbeda melanda sebagian wilayah Sulawesi Utara (Sulut), khususnya Kota Manado, sejak Jumat (27/1) dini hari sampai pukul 15.30 WITA.
Curah hujan ekstrim tersebut telah mengakibatkan meluapnya Sungai Mahawu, Sungai Bailang dan Sungai Tikala. Sementara luapan air dari Sungai Tondano telah menurun signifikan pasca pengoperasian Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa yang baru saja diresmikan Presiden Jokowi pada 19 Januari lalu.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, saat terjadi hujan deras, debit sungai Tondano pada dasarnya dapat dikendalikan dengan mengoperasikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, seperti dengan menutup pintu dan holocon.
"Namun intensitas curah hujan yang tinggi tadi menyebabkan luapan air pada pertemuan Sungai Tondano dan Sungai Tikala. Keduanya berada di hilir Bendungan Kuwil Kawangkoan. Selain itu terjadi penyumbatan pada saluran drainase Kota Manado dan anak Sungai Tondano," kata Endra di Jakarta Minggu (29/1).
Endra mengatakan, Tim Satuan Tugas (Satgas) Bencana Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I Kementerian PUPR mengevakuasi warga terdampak banjir menggunakan perahu karet dan membawa bantuan makanan. "Tim juga menyiapkan bahan banjiran dan alat berat untuk penanganan darurat, serta terus melakukan pengamatan tinggi muka air pada Bendungan Kuwil Kawangkoan," tambah Endra.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir di Kota Manado 2023 kali ini menggenangi 4 kecamatan, 19 kelurahan, yakni banjir akibat debit tob Sungai Bailang 1 kecamatan (3 kelurahan), banjir akibat debit Sungai Mahawu 1 kecamatan (5 kelurahan), dan Banjir Sungai Tikala 2 kecamatan (11 kelurahan).
Wilayah Terdampak
Jumlah kecamatan terdampak tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan banjir besar yang melanda kota Manado pada 2014 sebelum Bendungan Kuwil Kawangkoan dibangun. Tercatat pada 2014, banjir Kota Manado terjadi dengan curah hujan maksimum 160 mm (jauh dibawah curah hujan ekstrim 2023 sebesar 300 mm) menggenangi area 2.000 ha yang tersebar di 8 Kecamatan dan 36 Kelurahan. Luasan itu jauh di atas area terdampak pada 2023 seluas 808 ha.
Sebagai informasi, Kota Manado dilintasi 6 Sungai, yakni Sungai Tondano, Sungai Tikala, Sungai Mahawu, Sungai Bailang, Sungai Sario dan Sungai Malalayang. Bendungan Kuwil Kawangkoan dibangun utamanya bertujuan untuk mengurangi banjir Kota Manado dan sekitarnya sebesar 25 persen (146,6 m3/detik). Bendungan ini terkoneksi dan berada dalam satu sistem dengan Sungai dan Danau Tondano.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 2 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah BanjarmasinÂ
- 3 Belinda Bencic Raih Gelar Pertama
- 4 PLN UP3 Kotamobagu Tanam Ratusan Pohon untuk Kelestarian Lingkungan
- 5 Warga Kupang Terdampak Longsor Butuh Makanan dan Pakaian
Berita Terkini
-
Jelang Puncak Cap Go Meh, 736 Tatung di Singkawang Gelar Ritual Bersih Jalan untuk Usir Roh Jahat dan Penyakit
-
Tentukan Awal Puasa, Kemenag Gelar Sidang Isbat pada 28 Februari 2025
-
Malut United Evaluasi Pemain Jelang Laga Tandang Kontra Bali United
-
Manchester City Kontra Real Madrid, Ancelotti: Ini Seperti Mimpi Buruk
-
Trump: Gencatan Senjata Gaza Harus Dibatalkan Jika Sandera Tidak Dibebaskan pada hari Sabtu