Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penemuan Terkenal

Bencana di Balik Penemuan Batu Bata Mainan

Foto : Lego
A   A   A   Pengaturan Font

Dia tidak menyangka bahwa tragedi-tragedi tersebut akan meletakkan dasar bagi salah satu kisah kembalinya bisnis yang hebat. Karena masa-masa sulit, Christiansen mengambil keputusan sulit untuk menggunakan kayunya untuk membuat barang-barang murah yang mungkin bisa dijual. Diantaranya adalah mainan murah.

Keputusan itu pada awalnya tidak membuahkan hasil. Christiansen sebenarnya sudah terjerumus ke dalam kebangkrutan namun menolak berhenti membuat mainan ketika saudara-saudaranya mencoba menjadikannya sebagai syarat pinjaman dana talangan. Namun kecintaannya pada mainan mendorong perusahaan itu maju, meski perusahaan itu tertatih-tatih. Dia bahkan mengganti nama perusahaannya untuk mencerminkan arah barunya darileg godtatau "bermain dengan baik", menjadi Lego.

Christiansen mungkin seorang pembuat papan setrika yang baik, namun ternyata dia adalah seorang pembuat mainan yang brilian. Dia menolak mengambil jalan pintas untuk mainan yang diproduksi perusahaannya.

Pada tahun 1942, ketika Jerman menduduki Denmark, kebakaran lain mengancam penghidupan Christiansen ketika seluruh pabriknya kembali terbakar habis. Namun pada saat itu, ia sudah cukup mapan untuk tidak hanya bangkit kembali namun juga memiliki pandangan ke depan. Ketika Perang Dunia II berakhir, banyak produk manufaktur tradisional yang digunakan untuk memproduksi barang konsumsi tidak tersedia. Akibatnya, banyak produsen memanfaatkan kemajuan dalam bidang plastik untuk menciptakan alternatif yang lebih murah.

Saat ini, keputusan itu berarti sebuah bisnis besar. Lego group telah berkembang menjadi raksasa industri. Namun hal itu tidak akan pernah terjadi tanpa batu bata sederhana itu atau kebakaran yang hampir menghancurkan impian sebuah keluarga sebanyak tiga kali. I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top