Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesehatan Mata

Benarkah Cahaya Biru "Smartphone" Bisa Sebabkan Kebutaan?

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Beberapa orang menganggap cahaya biru smartphone atau perangkat elektronik bisa menyebabkan mata buta. Benarkah anggapan itu menurut ahli kesehatan?

David Ramsey, seorang spesialis penyakit retina dan direktur Ophthalmic Research at the Lahey Hospital and Medical Center, seperti dilansir dari Medical Daily, Minggu (14/4), mengatakan perangkat elektronik termasuk smartphone, tablet, TV LCD dan laptop memancarkan cahaya biru dalam jumlah yang tidak berbahaya bagi retina atau bagian mata lainnya.

Namun dia tak menampik cahaya biru bisa menyebabkan kerusakan tetapi ketika berbagai sel dalam tubuh terkena secara berlebihan.

"Cahaya biru ini tidak mungkin menimbulkan bahaya fisik pada retina, tidak berbahaya bagi retina karena jumlah cahaya yang dipancarkan. Sumber cahaya biru industri sengaja disaring atau dilindungi untuk melindungi penggunanya," kata dia.

Namun Ramsey memperingatkan meski tidak berbahaya, perangkat seluler dan elektronik masih dapat memengaruhi kesehatan Anda.

Paparan cahaya buatan saja dapat mengubah jam sirkadian atau jam tubuh internal, yang mengganggu tidur dan siklus lainnya dalam tubuh.

Dia mengungkapkan tidak ada bukti yang mendukung penggunaan lensa penghalang cahaya biru untuk melindungi kesehatan retina. Beberapa produsen mendapat denda karena klaim menyesatkan tentang jenis lensa tersebut.

Perangkat yang dapat memancarkan cahaya biru intensitas tinggi misalnya senter militer dan lampu genggam lainnya. Melihat langsung pada produk konsumen berdaya tinggi ini dapat berpotensi berbahaya bagi mata

Beberapa Cara Melindungi

Sejak smartphone masuk dalam kehidupan kita, pola tidur juga ikut berubah. Bahkan tidak sedikit orang yang masih memainkan ponsel sambil menunggu rasa kantuk datang.

Bahayanya, kebiasaan ini dapat merusak penglihatan. Penelitian dari University of Toledo malah mengungkapkan bahwa cahaya biru dari ponsel dapat menyebabkan kebutaan.

Studi tersebut menemukan bahwa cahaya biru menimbulkan reaksi racun dalam molekul retina yang merasakan cahaya dan sinyal otak. Akibatnya, reaksi kimia beracun itu membunuh fotoreseptor mata dan tidak dapat dipulihkan sampai mereka mati.

Untuk menghindari masalah yang serius, baiknya segera selamatkan mata Anda dari cahaya smartphone dengan beberapa cara mudah berikut ini.

  1. Istirahatkan mata sejenak

Berhentilah menatap layar ponsel setiap 20 menit selama 20 detik. Kemudian lihatlah sesuatu sejauh 20 kaki. Hal tersebut bertujuan untuk mengendurkan otot-otot mata untuk sementara dan memberi Anda sedikit istirahat.

  1. Lebih sering berkedip

Saat Anda berkonsentrasi pada smartphone, tingkat kedipan pun ikut menurun. Hal ini dapat menyebabkan air mata di permukaan mengering sehingga membuat iritasi, mata merah, perih dan penglihatan menjadi buram. Dengan lebih sering berkedip, akan membuat mata menjadi lembab dan mengurangi iritasi. Setidaknya berkediplah sekira 10 kali setiap 20 menit.

  1. Turunkan cahaya

Layar yang terang atau silau, dapat membuat mata lelah lebih cepat. Kalau bisa, lengkapi juga ponsel dengan kaca anti-glare atau Anda bisa mengunduh aplikasi reduksi cahaya untuk mengurangi cahaya biru pada ponsel.

  1. Beri jarak antara mata dan ponsel

Biasanya, orang cenderung memegang smartphone hanya sekitar 8 inci dari wajah mereka agar lebih jelas. Kenyataannya, hal tersebut sangat buruk bagi mata. Berilah jarak setidaknya 16-18 inci dari mata. Mungkin akan terasa aneh untuk pertama kali, tapi lama-lama akan terbiasa.

  1. Matikan ponsel sebelum tidur

Menurut National Sleep Foundation, cahaya biru juga dapat memengaruhi tidur Anda dengan menekan produksi hormon melatonin. Hormon ini memainkan peran kunci dalam pengaturan siklus tidur. Jadi, matikan ponsel 30 menit sebelum waktu tidur.

  1. Atur kecerahan dan kontras layar

Salah satu cara untuk melindungi mata Anda adalah dengan menyesuaikan tingkat kecerahan dan kontras layar. Memiliki kecerahan layar yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan ketegangan pada mata. Jadi, sesuaikan dengan kenyamanan Anda.

  1. Percikkan mata dengan air

Percikkan mata dengan air biasa secara teratur. Kegiatan ini akan menangkal iritasi dan mengurangi kekeringan di mata. Selain itu, memercikkan mata dengan air juga dapat menurunkan masalah seperti penglihatan kabur dan membantu mata untuk fokus kembali. pur/R-1

Batasi Penggunaan Gadget

Tanpa disadari penggunaan gadget secara terus menerus dapat mengakibatkan berbagai masalah pada mata, seperti mata lelah, merah, penglihatan buram, mata kering hingga iritasi ringan. Berikut beberapa kegiatan yang perlu dibatasi dalam penggunaan gadget :

  1. Bermain Games

Beberapa pakar berpendapat bermain video games terlalu lama dalam jangka panjang akan menimbulkan risiko mata minus atau rabun jauh, sebagaimana efek yang ditimbulkan saat kita terlalu lama bermain komputer. Efek lainnya antara lain kelelahan mata, pandangan kabur, hingga sakit kepala yang muncul saat kita sudah asyik dengan permainan dan lupa untuk beristirahat.

  1. Bekerja Menggunakan Laptop atau Komputer

Sebenarnya layar komputer atau laptop tidak menimbulkan radiasi yang berbahaya bagi mata. Namun terkadang kita yang salah dalam menempatkan dan mengatur cahaya dari layar tersebut. Jika Anda kerap beraktivitas menggunakan laptop atau komputer, sebaiknya letakan monitor sekitar 50-60 sentimeter dari mata.

Penerangan dari laptop tidak boleh terlalu terang dan tidak boleh terlalu redup. Jadi, cahaya laptop sebaiknya sedang dan ada penerangan di ruangan (di atas) laptop. Ada sebagian orang yang memasang alat pengurang paparan ultraviolet pada layar monitor. Sebenarnya efeknya tidak terlalu optimal. Dan yang terpenting, istirahatkan mata Anda setiap 20 menit sekali.

  1. Smartphone dan Tablet

Smartphone dan tablet banyak digunakan untuk membaca email, sms, browsing internet sampai untuk menonton video. Dari studi yang telah dilakukan menunjukan bahwa kelelahan mata dapat terjadi apabila kita melihat melalui screen yang kecil dalam durasi yang lama. Umumnya orang menggunakan smartphone dan komputer tablet dengan jarak yang lebih dekat dari pada membaca buku atau koran sehingga mata menjadi lebih cepat lelah. Memperbesar ukuran font pada gadget dan mengatur jarak kira-kira 30 - 40 cm dari mata dapat membantu mengurangi gejala mata lelah.

Terapkan eye exercise untuk mengurangi dampak buruk dari penggunaan gadget.Terapkan aturan 20/20 artinya luangkan waktu 20 detik untuk melihat benda benda sejauh 20 meter setiap 20 menit saat menggunakan gadget. Gunakan gadget dengan cara yang tepat sehingga Anda dapat menggunakannya dengan nyaman dan penglihatan tetap aman. pur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top