Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Belum Terdeteksi, BRIN Rekomendasikan Riset untuk Deteksi Cepat Cacar Monyet dan Pengobatannya

Foto : Aljazeera/Reuters

Kepala Institut Mikrobiologi Angkatan Bersenjata Jerman, Roman Woelfel, bekerja di laboratorium di Munich saat Jerman mengkonfirmasi kasus pertama cacar monyet pada 20 Mei 2022.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Peneliti Pusat Riset Kedokteran dan Praklinis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Zulvikar Syambani Ulhaq merekomendasikan beberapa potensi penelitian untuk menghadapi dan mengantisipasi cacar monyet seperti pengembangan deteksi cepat dan evaluasi efektivitas pengobatan cacar monyet.

"Karena sejauh ini kasusnya belum ada, mungkin akan agak sedikit susah untuk mengembangkan penelitian-penelitian tersebut. Akan tetapi, kita perlu mempersiapkan potensi-potensi apa yang bisa kita kembangkan," kata Zulvikar dalam Webinar Talk to Scientists (TTS) bertemakan Cacar Monyet, Darurat Kesehatan Global, dan Apa yang Perlu Kita Ketahui? yang diikuti secara virtual di Jakarta, Senin (1/8).

Zulvikar mengatakan riset terkait penyakit cacar monyet penting untuk dilakukan. Potensi penelitian yang dapat dikembangkan antara lain gambaran klinis, deteksi kasus dan sekuensing.

Ranah riset lain yang dapat dikembangkan adalah pengembangan deteksi in house atau deteksi cepat, evaluasi efektivitas vaksin dan pengobatan, serta pengembangan obat pemulihan usai menderita cacar monyet.


Jika ada kasus cacar monyet ditemukan di Indonesia, maka perlu mencatat gambaran klinis yang ditemukan pada pasien-pasien tersebut, dan melakukan sekuensing PCR untuk mengetahui ada tidaknya mutasi pada virus Monkeypox penyebab cacar monyet.

Ia menuturkan pengembangan deteksi cepat cacar monyet berpotensi besar untuk dilakukan karena saat ini belum banyak alat deteksi cacar monyet yang tersedia.

Penelitian lain yang bisa dikembangkan dengan bekerja sama dengan Kementerian kesehatan adalah evaluasi efektivitas vaksin, pengobatan antivirus dan pengobatan lain terhadap cacar monyet.

Pada sejumlah orang yang sembuh dari cacar monyet, terdapat bekas luka akibat lesi yang pecah dan membentuk krusta, sehingga penelitian pengembangan obat pemulihan pasca-menderita cacar monyet berpotensi untuk dilakukan.

"Setelah pasien sembuh, kemudian terjadi bekas luka, kita bisa mengembangkan sesuatu untuk menyamarkan luka-luka tersebut, jadi itu adalah salah satu potensi yang sangat besar yang bisa kita kembangkan di penelitian," tuturnya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top