Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Belgia Waspada Tingkat Tinggi Pasca Penembakan Tewaskan 2 Warga Swedia

Foto : Sky News

Belgia berada dalam status siaga teror tertinggi sejak peristiwa serangan bersenjata yang menewaskan dua orang warga Swedia.

A   A   A   Pengaturan Font

BRUSSEL - Belgia berada dalam status siaga teror tertinggi sejak peristiwa serangan bersenjata yang menewaskan dua orang warga Swedia pada Senin (16/10) Malam. Terduga pelaku ditembak polisi Brussel di sebuah kafe.

Perdana Menteri Alexander De Croo menyebut penembakan itu sebagai "tindakan terorisme yang mengerikan". Itu terjadi di Boulevard d'Ypres, sekitar 5 km (3 mil) dari Stadion King Baudoin dalam konferensi pers yang dikutip BBC, Selasa (17/10).

Jaksa dalam kasus ini mengatakan kemungkinan motif korban adalah kewarganegaraan para korban.

"Para pelakunya, mereka mencoba untuk menanamkan ketakutan, ketidakpercayaan dan perpecahan dalam masyarakat bebas kita. Terorisme. Teroris harus memahami bahwa mereka tidak akan pernah berhasil dengan niat mereka," kata De Croo.

Polisi di Brussel telah menembak seorang pria yang diduga sebagai pelaku penembakan tersebut.

BBC melaporkan, pria itu ditembak di sebuah kafe di lingkungan Schaerbeek. Tidak jelas apakah pria itu sudah mati.

Dua warga Swedia tewas dan satu lagi terluka dalam serangan bersenjata pada hari Senin yang terjadi selama pertandingan sepak bola kualifikasi Euro 2024 Belgia-Swedia.

Pria bersenjata tersebut diyakini berusia 45 tahun asal Tunisia yang berada di Belgia secara ilegal, setelah permohonan suakanya ditolak.

Dia memposting video online yang mengatakan telah membunuh orang atas nama Tuhan. Kantor kejaksaan yakin dia terinspirasi oleh ISIS.

Menteri Dalam Negeri Belgia Annelies Verlinden mengatakan kepada lembaga penyiaran publik Flemish VRT bahwa senjata otomatis yang ditemukan pada dirinya sama dengan yang digunakan dalam serangan hari Senin.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top