Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peninggalan Bersejarah

Belanda Kembalikan Artefak Curian kepada Indonesia dan Sri Lanka

Foto : ISTIMEWA

Raja Belan­da Willem-Alexander

A   A   A   Pengaturan Font

DEN HAAG - Belanda mengatakan, pada Kamis (6/7), akan menyerahkan kembali ratusan artefak era kolonial ke Indonesia dan Sri Lanka, termasuk berbagai harta karun dan meriam perunggu bertatahkan permata.

Dilaporkan oleh Agence France-Presse (AFP), keputusan untuk mengembalikan sekitar 478 objek tersebut mengikuti rekomendasi dari komisi yang ditunjuk pemerintah tahun lalu yang menyelidiki akuisisi ilegal kolonial Belanda yang sekarang dipajang di museum di Belanda.

"Rekomendasi ini merupakan tonggak sejarah dalam menangani koleksi dari konteks kolonial," kata Wakil Menteri Kebudayaan, Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Gunay Uslu.

Komisi tersebut dibentuk setelah adanya permintaan dari Indonesia untuk mengembalikan beberapa karya seni dan koleksi sejarah alam yang dibawa oleh penguasa pada era kolonial Belanda.

Beberapa barang yang akan dikembalikan termasuk apa yang disebut "harta karun Lombok" berupa ratusan benda emas dan perak, yang dijarah oleh tentara kolonial Belanda setelah merebut Istana Cakranegara di Pulau Lombok, pada 1894.

Itu juga termasuk meriam perunggu, "Meriam Lewke" yang dihiasi dengan perak, emas, dan permata berharga termasuk rubi. Meriam Lewke dari abad ke-18 diyakini sebagai hadiah dari seorang bangsawan Sri Lanka bernama Lewke Disava kepada Raja Kandy sekitar tahun 1745-46.

Benda ini diyakini telah jatuh ke tangan Belanda pada tahun 1765 ketika pasukan Belanda yang dipimpin oleh Gubernur Ceylon Lubbert Jan van Eck menyerang dan menaklukkan Kandy.

Setelah dipajang keliling Belanda, meriam itu akhirnya ditambahkan ke dalam koleksi Rijksmuseum di Amsterdam.

Langkah Positif

Direktur Rijksmuseum Taco Dibbits mengatakan restitusi sebagai langkah positif bekerja sama dengan Sri Lanka.

"Hubungan dan pertukaran pengetahuan yang dibangun antara kedua negara di bidang penelitian dan sejarah bersama merupakan landasan yang kuat untuk masa depan," tambahnya dalam sebuah pernyataan.

Menurut lembaga penyiaran publik Nederlandse Omroep Stichting (NOS), komisi tersebut akan memberikan keputusan tentang artefak lain di masa depan.

Ini termasuk benda seni dari Nigeria serta koleksi Dubois yang mencakup tali kekang kuda Pangeran Diponegoro, bangsawan Jawa yang menentang pemerintahan kolonial Belanda pada abad ke-19.

Belanda telah bergulat dengan warisan masa lalu kolonialnya dalam beberapa tahun terakhir. Raja Belanda Willem-Alexander, pada Sabtu, mengeluarkan permintaan maaf kerajaan yang bersejarah atas keterlibatan Belanda dalam perbudakan era kolonial.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top