Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Kolonialisme

Belanda dan Inggris Berebut Tanah Afrika Selatan

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kolonialisme di Afrika Selatan melewati beberapa periode besar dan tidak terbatas pada satu kekuatan kolonial seperti yang dikira banyak orang. Dua negara Eropa yaitu Belanda dan Inggris bersaing untuk menguasai wilayah di ujung selatan benua ini.

Kolonialisme di Afrika Selatan melewati beberapa periode besar dan tidak terbatas pada satu kekuatan kolonial seperti yang dikira banyak orang. Dua negara Eropa yaitu Belanda dan Inggris bersaing untuk menguasai wilayah di ujung selatan benua ini.

Tindakan kolonialisme oleh Belanda dan Inggris meninggalkan jejak yang tidak terhapuskan di tanah yang kemudian disebut dengan Afrika Selatan. Selain warisan pilu, penjajahan meninggalkan warisan dalam kebijakan, arsitektur, agama, bahasa, dan susunan genetik orang-orang yang menyebut Afrika Selatan sebagai tanah air.

Setelah perginya Portugis, pijakan Eropa di Afrika Selatan dimulai dengan kedatangan utusan Belanda pada tahun 1652. Di bawah kepemimpinan Jan van Riebeeck dari Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), perintahnya adalah membangun stasiun pengisian ulang yang mencakup pembangunan benteng.

Lokasinya berada di sebuah wilayah yang sekarang disebut dengan Cape Town sekaligus menjadi kota yang didirikan penjajah tertua di Afrika Selatan. Lokasi ini dipilih karena berada di titik tengah yang vital antara Eropa dan Hindia Timur, tempat para pedagang dapat singgah di pelabuhan dan memulihkan persediaan mereka.

Pada masa-masa awal, kelangsungan hidup pemukiman ini bergantung pada perdagangan dengan masyarakat setempat, Khoikhoi. Orang-orang penggembala ini yang menggunakannya secara musiman sebagai padang rumput untuk ternak mereka.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top