Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Belajar Kemandirian Pangan di Kampung Anggur Bantul

Foto : KORAN JAKARTA/YK

BUDIDAYA ANGGUR - Tanaman anggur yang berbuah lebat di halaman depan rumah Rio Aditya di Plumbungan, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kemarin. Keberhasilan Rio membudidayakan tanaman anggur mendorong warga mengikuti jejaknya.

A   A   A   Pengaturan Font

Sembilan tahun lalu Rio Aditya merasa sangat takut mati. Pasalnya, ada andeng-andeng di tubuhnya yang setiap hari bertambah besar dan banyak. "ini tumor ganas," pikirnya. Saat pergi ke rumah sakit, dia disarankan segera melakukan operasi pengangkatan. Hal itu menambah rasa takutnya akan mati. Rio benar-benar takut dengan meja operasi.

Dengan gairah pembelajar lulusan Pendidikan Bimbingan Konseling (BK) Unviersitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rio banyak belajar mengenai penyakitnya dan bagaimana melawannya secara mandiri.

Kanker menurut riset pribadinya bisa dilawan dengan antioksidan alami. Dia mencari-cari tanaman dan buah yang mengandung antioksidan tinggi. Anggur adalah jawabannya. "Saya setiap hari beli anggur. Tapi kan mahal, sekilo yang rasanya biasa saja atau asam kan Rp. 60 - 100 ribu. Tentu saja nggak kuat beli setiap hari," kata Rio yang kala itu belum lama menjadi guru honorer BK.

Rio mulai belajar budidaya anggur, semuanya dilakukan otodidak mengingat tak ada satupun petani anggur di dusunnya, Plumbungan Sumbermulyo Bantul. Bahkan, di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pun tidak ada petani anggur sama sekali. Berbagai jenis bibit anggur dibeli dari penjual bibit buah.

Tapi mayoritas tidak bisa tumbuh dan berbuah seperti yang dijanjikan. Banyak yang tak bisa berbuah atau buahnya asam dan sedikit. Berbagai uji coba dilakukan Rio seperti menyambung dua varietes yang berbeda. "Nah pada akhirnya ketemu jenis Ninel dari Ukraina yang dengan sedikit inovasi bisa tumbuh lebat dan berbuah manis," kata Rio kepada Koran Jakarta beberapa waktu lalu.

Gerakkan Warga

Sebelum berkenalan dengan Rio, Koran Jakarta bertemu lebih dulu dengan Pak Hisyam yang rumahnya berjarak 50-an meter dari kediaman Rio. Pak Hisyam sudah setahun terakhir ikut merawat anggur yang ditanam istrinya dengan bimbingan Rio Aditya. Anggur yang ditanam di para-para depan rumahnya, sudah berbuah 2 kali.

Namun, yang paling menarik bagi Pak Hisyam justru produk turunan seperti keripik daun anggur dan juga penjualan bibit anggur kepada para pengunjung yang ramai datang ke kampungnya setelah banyak media memuat kisah desanya berbudidaya anggur

. "Kampung jadi terkenal, jadi tujuan wisata, dan jualan anggur apalagi keripik dan juga bibitnya itu sangat membantu perekonomian warga," kata Hisyam yang juga ketua RT 04 Dusun Plumbungan.

YK/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top