Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Daerah

Bekasi Ajukan Dana Hibah Rp1,2 Triliun

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, kembali mengajukan permintaan dana bantuan hibah kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2018 senilai 1,2 triliun rupiah.

"Besaran pengajuan dana hibah tahun ini mengalami peningkatan dari tahun 2017 sebesar 900 miliar rupiah," kata Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji di Bekasi, Rabu (4/4).

Menurut dia, meskipun realisasi pemberian dana hibah biasanya jauh lebih sedikit dari pengajuan, namun pihaknya tetap membutuhkan dana tersebut bagi pembangunan infrastruktur publik di wilayah perbatasan DKI.

Pada pengajuan 2017, dari total 900 miliar rupiah lebih dana yang diajukan, hanya direalisasikan sebesar 316 miliar rupiah. "Kita memang rutin setiap tahun meminta dana bantuan hibah ini, sebab tidak semua kegiatan pembangunan daerah bisa ditutupi dengan APBD kita," katanya.

Kerja sama kemitraan tersebut selama ini diklaim Rayendra cukup berjalan baik karena kedua wilayah saling 'bertetanggaan' dan bergantung satu dengan yang lain.

"DKI sampai saat ini masih membuang sampahnya ke Bantargebang (Kota Bekasi) dan warga Bekasi juga banyak yang bekerja di Jakarta. Kalau diperhatikan, populasi warga Kota Bekasi pada siang hari jauh berkurang bila dibandingkan pada malam hari, sebab mereka bekerja di Jakarta pada pagi hingga sore hari," katanya.

Dikatakan Rayendra, dana bantuan DKI pada tahun ini rencananya akan diperuntukan bagi pembangunan jaringan jalan dan saluran air, sekolah terpadu, Puskesmas dan sarana pemberdayaan masyarakat.

"Kita juga akan memperlebar badan jalan yang terkoneksi dengan jalan di Jakarta. Lebarnya harus sama seperti di Jakarta, sehingga kita harus menyesuaikan," katanya.

Selain Bekasi, Pemerintah Kabupaten Bogor juga mengajukan dana hibah ke DKI Jakarta. Dana hibah tersebut diperuntukkan pembongkaran vila liar di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat. Namun karena keterbatasan anggaran, Pemkab Bogor meminta bantuan dana dari Pemprov DKI.

Bupati Bogor Nurhayati, mengetakan, pihaknya kini sedang mendata kepemilikan vila penyebab banjir tersebut karena berdiri di daerah resapan air.

Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top