Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Multilateral

Beijing: Komunike G7 Campuri Urusan Dalam Negeri Tiongkok

Foto : ANTARA/DESCA LIDYA NATALIA

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin saat menyampaikan keterangan kepada media, di Beijing, Tiongkok, Senin (22/4).

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Komunike bersama anggota perkumpulan G7 dinilai sudah mencampuri urusan dalam negeri Tiongkok. Dalam komunike tersebut disampaikan keprihatinannya mengenai situasi di Laut Tiongkok Timur dan Laut Tiongkok Selatan serta menegaskan kembali penolakan terhadap segala upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan kekerasan.

"Komentar-komentar dari pertemuan tersebut menyebabkan kekeliruan karakter yang disengaja atas fakta dan kebenaran serta bentuk campur tangan terang-terangan atas urusan dalam negeri Tiongkok," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, saat menyampaikan keterangan kepada media di Beijing, Tiongkok, Senin (22/4).

Seperti dikutip dari Antara, pada Jumat (19/4) di Capri, Italia, para menteri luar negeri anggota G7 dari Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat serta perwakilan tinggi Uni Eropa menyampaikan komunike bersama baik mengenai kondisi Timur Tengah maupun isu regional dan internasional lain termasuk Tiongkok.

"Kami sangat menyesalkan dan tegas menolak manipulasi isu-isu terkait Tiongkok pada pertemuan menlu G7. Posisi Tiongkok dalam isu-isu terkait adalah konsisten dan jelas," ungkap Wang Wenbin.

Menurut Wang Wenbin, cara paling efektif untuk menjamin perdamaian dan stabilitas lintas selat adalah dengan menjunjung tinggi prinsip "satu Tiongkok" dan menentang "kemerdekaan Taiwan". Selanjutnya dengan upaya bersama Tiongkok dan negara-negara Asean, kondisi Laut Tiongkok Selatan dan sekitarnya dapat damai dan stabil.

"Tiongkok selalu mengutamakan publik dalam upayanya untuk memberikan manfaat pembangunan kepada seluruh rakyat Tiongkok. Hong Kong telah kembali tertib, Xinjiang dan Xizang menikmati keharmonisan, kemakmuran, dan stabilitas sosial di mana masyarakat dari semua kelompok etnis hidup bahagia," ungkap Wang Wenbin.

Kepuasan Masyarakat

Mengutip satu survei dari lembaga internasional, Wang Wenbin menyebut tingkat kepuasan pemerintah Tiongkok di kalangan masyarakat Tiongkok berada di atas 90 persen selama bertahun-tahun.

"Sebagai negara berkembang terbesar, Tiongkok berkomitmen terhadap kesejahteraan dunia sambil bekerja keras untuk mencapai target pembangunan sendiri. Bank Dunia menyebut kontribusi Tiongkok terhadap pertumbuhan ekonomi global telah lebih tinggi dibandingkan dengan gabungan negara-negara G7," tegas Wang Wenbin.

Tiongkok, kata Wang Wenbin, mendorong dunia yang setara, teratur, dan multipolar sehingga menghasilkan globalisasi ekonomi yang inklusif mengikuti tujuan dan prinsip Piagam PBB serta meyakini kerja sama terbuka dan saling menguntungkan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top