Beijing Desak NATO Hentikan Provokasi "Teori Ancaman Tiongkok"
Bendera nasional Tiongkok di Kota Tua di Kashgar di Daerah Otonomi Uighur Xinjiang, Tiongkok.
BEIJING - Misi Tiongkok ke Uni Eropa (UE) pada Selasa (15/6), mendesak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk berhenti membesar-besarkan "teori ancaman Tiongkok" setelah para pemimpin kelompok itu memperingatkan bahwa negara itu menghadirkan "tantangan sistemik".
Para pemimpin NATO pada Senin telah mengambil sikap tegas terhadap Beijing dalam sebuah komunike pada pertemuan puncak pertama Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dengan aliansi tersebut.
"Ambisi dan perilaku tegas Tiongkok menghadirkan tantangan sistemik bagi tatanan internasional berbasis aturan dan area yang relevan dengan keamanan aliansi," kata para pemimpin NATO.
Melawan Otoritarianisme
Presiden AS yang baru telah mendesak rekan-rekan pemimpin di NATO untuk melawan otoritarianisme Tiongkok dan kekuatan militer yang meningkat, sebuah perubahan fokus bagi aliansi yang dibuat untuk mempertahankan Eropa dari potensi ancaman Uni Soviet selama Perang Dingin.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya