Bawaslu Khawatirkan Isu SARA Pilgub DKI Jakarta
Seorang relawan membawa logistik Pemilu 2024 menggunakan gerobak di Pulau Pramuka, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (12/2/2024).
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S/nym.JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta memetakan sejumlah kerawanan ajang Pemilihan Gubernur (Pilgub) terutama terkait suku, agama, ras, dan antar golongan atau SARA yang selama ini menjadi perhatian khusus.
"Pengalaman pada masa kampanye sebelumnya di mana pemilihan gubernur dan wakil gubernur Jakarta sarat dengan materi-materi yang kurang mendidik. Bahkan cenderung memecah persatuan dan kesatuan bangsa," kata Koordinator Divisi (Kordiv)Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jakarta, Burhanuddin, Jumat.
Dia menjelaskan, Bawaslu telah memetakan tiga kategori kerawanan yang terjadi di Pilgub Jakarta yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Menurut dia isu SARA menjadi kerawanan yang tertinggi jika dibandingkan lainnya. Seperti terjadi pada indikator adanya imbauan atau tindakan untuk menolak calon tertentu dari tokoh atau kelompok tertentu.
Selain itu lanjut Burhan, adanya tindakan kampanye yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Materi kampanye yang bermuatan SARA di tempat umum, dan media sosial serta adanya materi hoaks di media sosial.
"Sementara untuk tahapan pemungutan suara adalah indikator adanya penghitungan suara ulang dan mobilisasi pemilih tambahan secara mendadak di hari pemungutan suara," katanya. Untuk kerawanan sedang yang juga terjadi di tahapan kampanye adalah kampanye yang dilakukan di luar masa kampanye, konflik antarpendukung pasangan calon, laporan politik uang dan lainnya.
Sementara itu, kerawanan rendah yang terjadi kata Burhan, yaitu dalam tahapan pemutakhiran seperti pemilih pindahan yang tidak dapat menggunakan hak suaranya, pemilih yang tidak memenuhi syarat tetapi terdaftar dalam daftar pemilih, dan seterusnya.
Burhan menambahkan bahwa berdasarkan pemetaan kerawanan pemilihan di Provinsi Jakarta, maka analisis dan langkah antisipasi untuk menghindarkan dari kerawanan itu di antaranya dengan mengantisipasi untuk mencegah pelanggaran yang terulang di pemilihan kepala daerah serentak.
Sementara itu, untuk kampanye dan proses pemungutan suara adalah kerawanan tinggi di Jakarta yang perlu mendapatkan perhatian penuh oleh semua pihak.
"Komposisi pasangan calon sangat menentukan materi dan ujaran yang akan menjadi komunikasi publik di Jakarta terutama menggunakan media sosial," ujarnya.
Penegakan Hukum
Sementara itu, Bawaslu Jakarta Utara terus memperkuat Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) dalam menghadapi
tahapan Pilkada Serentak 2024. "Kolaborasi yang erat antara Bawaslu dan berbagai instansi penegak hukum sangat diperlukan agar pilkada berjalan lancar," ucap Ketua Bawaslu Jakarta Utara, Johan Bahdi.
Dia akan merangkuk kepolisian dan kejaksaan guna memastikan Pilkada 2024 berjalan baik dan bebas pelanggaran. Johan menekankan, pentingnya sinergi antarlembaga dalam upaya menegakkan hukum yang adil dan transparan.
Johan berharap rapat koordinasi dapat menyatukan langkah dan persepsi dalam menangani pelanggaran pemilihan. "Penting bagi semua untuk bekerja sama demi menciptakan pilkada yang bersih dan berintegritas," tandasnya.
Rapat Koordinasi Sentra Gakkumdu diselenggarakan akhir pekan lalu dan merupakan salah satu upaya Bawaslu Jakarta Utara memastikan pilkada berjalan sesuai dengan peraturan. "Jadi, tujuannya agar pilkada bebas dari segala bentuk pelanggaran," jelas Johan. Dengan kolaborasi yang erat berbagai instansi diharapkan tercipta pemilihan yang bersih, jujur, dan adil di Jakarta Utara.
Anggota Bawaslu Jakarta, Burhanuddin, yang menjadi narasumber dalam rapat koordinasi menyampaikan materi seputar Pemetaan Kerawanan Pilkada Jakarta. Dia menekankan pentingnya memahami dan mengantisipasi potensi kerawanan yang dapat mempengaruhi kelancaran pemilihan.
"Memetakan kerawanan menjadi salah satu cara menentukan langkah pencegahan, fokus pengawasan, dan strategi pengawasan agar pilkada lancar," tandas Burhanuddin.
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Aloysius Widiyatmaka, Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Gerak Cepat, Gulkarmat Kerahkan 75 Personel Padamkan Rumah yang Terbakar di Kampung Bahari
- Beijing Kecam Tindakan Pemerintah AS yang Batasi Visa Pejabat Hong Kong
- Mengagetkan Cawagub DKI Suswono Tidak Bisa Mencoblos di Pilkada Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya
- Waspada yang Akan Bepergian, Hujan Ringan hingga Deras Disertai Petir Mengguyur Indonesia Pada Sabtu
- Rute baru Kereta Cepat Whoosh