Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Subsidi I Kenaikan Subsidi BBM Picu Pembengkakan Anggaran Belanja Negara

Batasi Penggunaan Produk Berubsidi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kedua, harga LPG 3 kg tidak naik, sementara konsumsi terus tumbuh setiap tahunnya. Hal ini diakibatkan tidak adanya larangan bagi golongan tertentu membeli LPG 3 kg, yang mana saat ini sistem distribusinya sangat terbuka. Ketiga, adanya kenaikan subdisi untuk solar dari 500 rupiah menjadi 2.000 rupiah karena memang selisih harga solar dengan keekonomian sangat jauh.

Seperti diketahui, anggaran subsidi energi dalam APBN 2018 membengkak 59 triliun rupiah. Angka ini diperoleh dari selisih antara realisasi anggaran subsidi energi sebesar 153,5 triliun rupiah dengan pagu dalam APBN 94,5 triliun rupiah. Anggaran sebesar itu untuk mensubsidi BBM, LPG 3 kg, serta listrik.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi anggaran yang lebih besar dari alokasi terjadi karena perubahan kebijakan pada subsidi BBM. "Subsidi ada perubahan policy (kebijakan) subsidi energi dari 500 rupiah per liter jadi 2.000 rupiah per liter waktu harga minyak tinggi," ungkapnya.

Menurut catatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) subsidi BBM dan LPG 3 kg tembus 207 persen atau mencapai 97 triliun rupiah dari alokasi 46,9 triliun rupiah. Subsidi BBM dan LPG 3 kg ini bengkak 50,1 triliun rupiah. Sedangkan, untuk subsidi listrik tembus 118,6 persen atau sebesar 56,5 triliun rupuiah dari alokasi sebesar 47,7 triliun rupiah atau bengkak 8,8 triliun rupiah.

Tetap Terkendali
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top