Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Barcelona berambisi bangkit di markas Paris Saint German dengan mengusung semangat La Remontada untuk membalikkan keadaan. Meski sulit, Barcelona berharap setidaknya tersingkir secara terhormat.

Barca Usung "La Remontada"

Foto : Gabriel BOUYS and Franck FIFE / AFP
A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Barcelona berharap semangat La Remontada seperti pada musim 2016-2017 saat bertandang ke markas Paris Saint Germain (PSG) di Parc des Princes, Paris, Kamis (11/3) dini hari WIB. Klub Catalan itu harus membalikkan defisit 1-4 dari leg pertama babak 16 besar Liga Champions kontra PSG.
Lionel Messi memecah kebuntuan dari titik penalti di Camp Nou. Namun, hattrick Kylian Mbappe dan gol Moise Kean membuat PSG meletakkan satu kakinya di perempat final kompetisi elite Eropa.
Kedua klub melakukan pemanasan untuk pertandingan ini dengan kemenangan nyaman di liga domestik pada akhir pekan kemarin. Barcelona mengalahkan tuan rumah Osasuna 2-0 di La Liga, sementara PSG melaju melewati Brest 3-0 di Coupe de France.
"Mari pergi ke Paris dan melihat apakah bisa melakukan kebangkitan," ujar Joan Laport saat dia dan tim suksesnya merayakan kemenangan, terpilih sebagai presiden baru Barcelona hari Minggu lalu.
Saat itu hampir tengah malam dan hasilnya belum resmi, tetapi kemenangan sudah bisa dipastikan dan Laporta sudah membayangkan hasil seperti apa di Paris yang sangat diinginkannya sebagai presiden klub yang baru.
Kalah telak pada leg pertama dan kenangan buruk masih menghantui Barca. Bukan hanya skor, perbedaan kualitas skuad yang begitu jomplang juga terlihat di leg pertama. Itu membuat tidak ada yang membicarakan pengulangan 'remontada' (kembali) yang terkenal di tahun 2017 di antara pelatih dan pemain Barcelona.
"Saya tidak tahu, masih ada satu leg yang tersisa. Ini akan sangat sulit, kami semua tahu itu," ujar Frenkie de Jong beberapa saat setelah laga leg pertama. "Selalu ada pertandingan lain," ujar pelatih Ronald Koeman. "Tapi setelah kalah 1-4 di kandang, saya tidak akan berbohong, kecil kemungkinannya," sambungnya.
Koeman menurunkan Gerard Pique saat laga tersisa 12 menit terakhir. Langkah tersebut bukan karena bek itu cedera tetapi karena dia ingin menjaga lututnya yang rapuh untuk pertandingan yang akan datang. "Tidak perlu mengambil risiko," jelas Koeman.
Ketika Barcelona bermain imbang di kandang sendiri dengan Cadiz pada akhir pekan berikutnya, Koeman mengatakan dia lebih kecewa dengan hasil itu daripada kalah dari PSG. "Mungkin saya lebih realistis dari orang lain," ujar Koeman.

Perubahan Formasi
Sejak itu, Barca menang empat kali berturut-turut dengan mencetak 10 gol dan tidak kebobolan. Mereka bahkan hanya terpaut dua poin dari Atletico Madrid di klasemen La Liga. Barca juga melaju ke final Copa del Rey, bangkit dari kekalahan 0-2 di leg pertama melawan Sevilla untuk menang agregat 3-2.
Koeman telah beralih ke formasi baru dengan tiga bek tengah, dua bek sayap, dan dua gelandang bertahan. Itu bisa memberi mereka lebih banyak perlindungan terhadap Mbappe dan Neymar, yang diharapkan fit pada laga kali ini.
Meski demikian, performa bagus menghadapi lawan yang kurang mengesankan di liga dan Copa del Rey belum membuktikan level yang dibutuhkan Barca. Tidak seperti tahun 2017, kali ini mereka tidak memiliki tiga penyerang yang mematikan. Kali ini juga tidak akan ada 99.000 pendukung di Camp Nou yang berpotensi untuk memicu momentum. "Mari bersikap realistis," ujar Joan Bertran, presiden grup penggemar Barca Penya Anguera.
"Untuk fans Barca, pertandingan babak 16 besar ini pada dasarnya sudah kalah. Barca bisa menang di Paris mungkin 2-0, 3-1 paling besar, tetapi untuk mencetak empat gol tanpa kebobolan, sangat sulit. Praktis, itu tidak mungkin," sambungnya.
Kemenangan sangat dibutuhkan Barca untuk mempertahankan momentum menjelang berakhirnya musim yang hanya tingga dua bulan lagi. Ini adalah tanda seberapa jauh kejatuhan Barcelona. Tersingkir secara bermartabat di babak 16 besar Liga Champions masih bisa dianggap sukses, tetapi itu juga kenyataan bagi klub yang sedang dalam krisis.
Tugas Laporta adalah membangkitkan Barca dari krisis. Terpilihnya dia sebagai presiden klub telah menciptakan perasaan gembira. Itu berasal dari nostalgia masa lalu dan harapan pemimpin baru yang memandang ke masa depan. ben/AFP/S-2

Perkiraan Formasi

Paris Saint-Germain 4-2-3-1
Navas
Florenzi, Marquinhos, Kimpembe, Kurzawa
Gueye, Paredes
Di Maria, Verratti, Mbappe
Icardi

Barcelona 3-4-1-2
Ter Stegen
Mingueza, Lenglet, Umtiti
Dest, De Jong, Busquets, Alba
Pedri
Messi, Griezmann


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top