Bappenas Paparkan 2 Pendekatan Utama Atasi NEET di Indonesia
Tangkapan virtual Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Maliki dalam Seminar Nasional Menuju Indonesia Sejahtera 2045, Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Selain dua pendekatan tersebut, beberapa kebijakan juga harus diterapkan dengan disiplin, yaitu pemenuhan hak pendidikan setidaknya hingga tamat tingkat sekolah menengah (12 tahun wajib belajar atau setara), fasilitasi pergerakan di pasar kerja (pelatihan reskilling dan upskilling, termasuk magang sesuai kebutuhan pasar, informasi pasar kerja, dan kewirausahaan) serta fasilitasi kehidupan yang berkualitas tinggi (work-life balance).
Seperti diketahui, data ILOSTAT mengemukakan angka NEET di Indonesia mencapai 23 persen pada tahun 2012. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ada 22,5 persen atau 9,9 juta pemuda usia produktif di Indonesia yang mengalami NEET sepanjang tahun 2023.
"Dari sini kita sudah lihat bahwa NEET dari dulu tetap persisten dan membutuhkan penyelesaian yang sistematis. Usia 9,9 juta adalah jumlah yang cukup besar, dan apabila kita pertimbangkan penduduk kita semakin banyak, terutama penduduk usia muda akan mencapai puncak sesuai dengan periode bonus demografi kita, tentunya akan semakin tinggi juga NEET," kata dia.
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya