Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kemandirian Pangan - Elastisitas Harga Beras sebagai bahan Pokok Sangat Tinggi

Bapanas Cabut Aturan HPP Gabah atau Beras

Foto : ANTARA/AMPELSA

PERCEPAT MUSIM TANAM I Petani memanen padi menggunakan mesin pemanen padi (combine harvester) saat panen raya Nusantara di persawahan Renon, Denpasar, Bali, Kamis (9/3). Pemerintah melalui Kementerian Pertanian mencanangkan percepatan penanaman padi seusai puncak panen raya pada April 2023, karena persediaan airnya masih melimpah.

A   A   A   Pengaturan Font

Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi Serikat Petani Indonesia (SPI), Muhammad Qomarunnajmi, merespons positif pencabutan aturan baru soal harga pembelian pemerintah (HPP). Sebab, saat ini pendapatan petani memang terpuruk.

"Kita bersyukur sebab harga di petani juga langsung naik kembali ke harga sebelum adanya surat edaran (SE). Kalau kita gak ramein, mungkin SPI tidak diajak ngobrol tentang HPP," paparnya.

Seperti diketahui, pada 20 Februari lalu, Bapanas menerbitkan Surat Edaran tentang Harga Batas Atas Pembelian Gabah atau Beras. Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani di kisaran 4.200-4.550 rupiah per kilogram (kg)

Harga GKP tingkat penggilingan di rentang 4.250-4.650 rupiah per kg. Untuk gabah kering giling (GKG) di tingkat penggilingan, harganya berkisar 5.250-5.700 rupiah per kg. Terakhir, untuk beras medium di Gudang Bulog, harga di kisaran 8.300-9.000 rupiah per kg.

Namun, aturan baru tersebut sontak menimbulkan gelombang protes dari para pegiat pertanian. Mereka merasa tak diikutsertakan dalam penetapan HPP tersebut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top