Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Banyak Sanksi Ekonomi yang Telah Dijatuhkan, Miliarder Rusia Diduga Melarikan Harta Kekayaannya ke Sebuah Negara Ini

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Miliarder Rusia mulai memiliki sedikit tempat untuk menyimpan kekayaan mereka, setelah sanksi ekonomi yang dijatuhkan sebagai respon negara Barat atas perang di Ukraina.

Melihat kembali sebelum invasi Kremlin, para oligarki dan miliarder Rusia awalnya banyak yang menempatkan harta mereka di Siprus.

Meski begitu dalam beberapa pekan terakhir, terdapat aset terbesar yang dimiliki oleh orang-orang terkaya Rusia telah dibawa keluar dari Siprus, ketika sanksi dari regulator Uni Eropa telah keluar.

Melansir dari Bloomberg, Kamis (24/3) ada salah satu miliarder Rusia yang memindahkan penyimpanan kekayaannya di Siprus yang melakukan hal tersebut ialah Victor Rashnikov.

Pada Februari lalu, Rashnikov mentransfer saham senilai USD 4 miliar atau Rp 57,4 triliun perusahaan baja terbesar Rusia dari sebuah perusahaan cangkang di Siprus kembali ke negara asalnya.

Dalam usaha transfer tersebut dilakukan dua pekan sebelum dia dikenai sanksi oleh Uni Eropa.

Tahapan serupa dilakukan oleh miliarder lainnya yakni Alexey Mordashov pada 28 Februari 2022, tepat hari yang sama ia dijatuhkan sanksi.

Tercatat juga mengungkapkan adanya transfer saham sekitar 14 persen dari sebuah perusahaan induk Siprus kepada pimpinan perusahaan gas Rusia Novatek, yakni Leonid Mikhelson secara individual pada 17 Maret 2022.

Sementara itu, saham tersebut memiliki nilai sekitar USD 4,8 miliar ketika bursa saham Moskow menghentikan perdagangannya bulan lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Leonid Mikhelson yang juga sejauh ini belum menghadapi sanksi.

Sederet Negara Potensial yang Bisa Jadi Tempat Penyimpanan Kekayaan Miliarder Rusia

Untuk itu, situasi dan dampak dari konflik di Ukraina kini membuat miliarder Rusia harus mencari tempat yang relatif netral untuk menyimpan kekayaan mereka.

Lalu, profesor dan ahli surga pajak di City University London yakni Ronen Palan, menyebutkan bahwa perang di Ukraina telah meningkatkan jumlah uang Rusia yang mengalir ke Dubai, yang pemerintahnya telah mendesak solusi damai untuk konflik itu.

Selanjutnya, Hong Kong juga disebut-sebut menjadi salah satu negara pilihan lainnya, meskipun bayang-bayang kebijakan Presiden Tiongkok Xi Jinping menjadi ancaman potensial bagi miliarder Rusia.

Kemudian lainnya termasuk Mauritius dan Maladewa.

"Alasan utama mengapa orang kaya di Rusia mengambil uang adalah untuk menjaga aset mereka," ujar Palan.

"Ini bukan tentang penghindaran pajak, seperti yang kita pikirkan di Barat," terangnya.

Sekitar 20 miliarder Rusia yang berada di antara daftar 500 orang terkaya di dunia, kekayaan gabungan miliarder Rusia pun mencapai USD 261 miliar atau setara Rp 3,7 kuadriliun.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top