Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Multilateral

Banyak Negara Dukung Usulan RI agar "Critical Minerals" Dibahas di IPEF

Foto : ISTIMEWA

Indo-Pacific Economic Framework (IPEF)

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Negara-negara mitra Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) mendukung upaya Indonesia yang mengusulkan agar masalah bahan-bahan mineral kritis (critical minerals) menjadi pembahasan pilar I dalam pertemuan IPEF.

"Negara-negara mitra IPEF mendukung upaya Indonesia agar critical minerals menjadi topik pembahasan pilar I dalam pertemuan IPEF," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat (AS), Rosan Perkasa Roeslani, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (28/5).

Seperti dikutip dari Antara, Dubes Rosan mendampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menghadiri pertemuan IPEF di Detroit, Amerika Serikat, pada 26-27 Mei 2023 waktu setempat.

Pertemuan IPEF tahun ini merupakan kali kedua setelah pertemuan tingkat menteri pertama yang berlangsung di Los Angeles pada 8-9 September 2022.

Lebih jauh, Dubes Rosan mengatakan empat pilar yang menjadi fokus pembahasan pertemuan IPEF adalah Pilar I, yakni perdagangan (trade), Pilar II adalah rantai pasok (supply chain), Pilar III yaitu ekonomi bersih (clean economy), dan Pilar IV adalah ekonomi adil (fair economy).

IPEF, yang diluncurkan Presiden AS Joe Biden di Tokyo, Jepang, pada Mei 2022 adalah pertemuan 14 negara mitra, yang mewakili lebih dari 40 persen ekonomi dunia dan 28 persen perdagangan barang dan jasa secara global.

Adapun negara-negara mitra IPEF terdiri atas AS, Australia, Fiji, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Indonesia, Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Industri Semikonduktor

Dubes Rosan mengungkapkan Menko Airlangga menyampaikan pentingnya critical minerals untuk industri semikonduktor dan teknologi tinggi pada setiap pertemuan dengan perwakilan pemerintah dari 14 negara mitra.

"Sebagai perwakilan RI di Amerika Serikat, saya mendampingi Pak Airlangga dan Menteri Perindustrian dalam setiap pertemuan. Dan, critical minerals konsisten diusung Indonesia agar dibahas secara indepth, pada pertemuan Pilar I atau bidang perdagangan, baik saat ini maupun yang akan datang," kata Dubes Rosan.

Menurut Rosan, critical minerals menjadi topik penting bagi Indonesia karena menyangkut sumber daya mineral berupa logam dan nonlogam yang bernilai ekonomi tinggi, namun berisiko mengalami gangguan pasokan akibat kelangkaan geologis, gangguan geopolitik, dan ketidakstabilan lainnya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top