Bantuan Spesifik Jangan Hanya Saat Pandemi

JAKARTA - Bantuan kebutuhan spesifik perempuan dan anak jangan hanya diberikam pada masa pandemi. Pemenuhannya harus terjamin dalam segala situasi darurat, demi melindungi perempuan dan anak.

Demikian disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, kepada awak media, di Jakarta, Senin (25/10).

"Perempuan dan anak sering dihadapkan dalam situasi darurat yang menyebabkan mereka rentan ditelantarkan serta mengalami kekerasan," ujarnya. Dia memastikan, pemenuhan kebutuhan spesifik menjadi program strategis kementerian. Kebutuhan spesifik di antaranya, vitamin, pembalut, pakaian dalam, dan diapers khusus lansia. Kebutuhan spesifik anak antara lain berupa obat bayi, vitamin, diapers, susu formula, dan selimut.

Bintang menekankan, program tersebut sangat penting. Sebab perempuan dan anak merupakan kelompok rentan dalam situasi darurat. Dia minta Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak seluruh Indonesia mengalokasikan anggaran untuk pemberian bantuan spesifik bagi perempuan dan anak rentan di daerah masing-masing.

"Kebutuhan khusus mereka harus dijamin pemenuhannya sebab perempuan dan anak dalam kelompok berpotensi mengalami kerentanan ganda apabila pemenuhan kebutuhan spesifiknya terabaikan," jelasnya.

Pelengkap Bansos
Lebih jauh, Bintang menuturkan, bantuan kebutuhan spesifik merupakan pelengkap dari bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. Untuk perempuan yang tidak terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), seperti perempuan pemulung, buruh perempuan, dan para lansia, diharapkan tetap dapat menerima bantuan tersebut.

Selama masa pandemi Covid-19, sebanyak 30.533 paket bantuan kebutuhan spesifik disiapkan. Bantuan diberikan kepada para perempuan dan anak yang mengalami kesulitan memperoleh pendapatan dan kebutuhan hidup sebagai dampak kebijakan pembatasan skala besar.

"Mereka adalah para perempuan pra sejahtera, perempuan kepala keluarga, perempuan dengan balita, dan perempuan dengan anak penyandang disabilitas," ucapnya. Bintang menuturkan, bantuan tersebut mencakup vitamin, makanan siap saji, masker, pembalut, pakaian dalam, obat-obatan, dan diapers khusus lansia. Kebutuhan anak berupa obat untuk bayi, vitamin, diapers anak, susu formula, dan selimut bayi.

"Sebagian besar masyarakat menerima bansos berupa sembako dan kebutuhan dasar pangan lainnya. Namun kebutuhan spesifik ibu hamil, anak balita, bayi, perempuan remaja, dewasa, dan lansia kurang diperhatikan atau dianggap sekunder," katanya.

Bintang menyebut bantuan kebutuhan spesifik semakin dirasakan relevansinya ketika beberapa bencana menimpa berbagai daerah pada 2021.