Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Jaring Pengaman I Bentuknya Beras dan Uang Tunai

Bansos Terbaru Korban Pandemi

Foto : Antara

- Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini

A   A   A   Pengaturan Font

Sasarannya, pemilik warung, PKL, pengojek, buruh lepas, buruh harian, dan karyawan kontrak yang tidak bisa bekerja karena pembatasan aktivitas. Bansos terbaru diharapkan dapat mengurangi beban warga selama PPKM Darurat.

JAKARTA - Keluarga terdampak pandemi Covid-19 akan mendapat program bantuan sosial (bansos) terbaru. Program ini menyasar 5,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan alokasi anggaran 7,08 triliun rupiah. Demikian disampaikan Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, di Jakarta, Rabu (21/7).

"Mereka ini sama sekali baru. Datanya dari pemerintah daerah," ujar Risma. Bantuannya sebesar 200 ribu rupiah/KPM dan akan diserahkan Juli-Desember 2021. Dia menambahkan, bansos terbaru tersebut tidak hanya dalam bentuk uang, tapi juga beras 5 kilogram (kg) yang disalurkan TNI dan Polri.

Penyaluran beras ini untuk pekerja sektor informal yang terdampak pandemi se-Jawa-Bali di zona pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Para penerima adalah pemilik warung makan, pedagang kaki lima, pengemudi ojek, dan buruh lepas.

Kemudian, buruh harian, dan karyawan kontrak yang tidak bisa bekerja karena pembatasan aktivitas. "Program bansos terbaru diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat selama PPKM Darurat," tambah Risma.

Untuk keperluan itu, kemensos menyiapkan total 2.010 ton beras. Ada 122 kabupaten/kota yang akan menerima. Tiap kabupaten/kota menerima 3.000 paket beras (5 kg perpaket). Juga ada enam ibu kota provinsi yang masing-masing menerima 6.000 paket (5 kg perpaket).

Optimalisasi

Lebih jauh Risma mengatakan, untuk pelaksanaan program perlindungan sosial, kemensos juga mengoptimalisasi program bansos yang sudah ada. Di antaranya, Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Nontunai (BPNT)/Kartu Sembako dan Bantuan Sosial Tunai (BST). PKH untuk tahap ketiga diberikan pada Juli, Agustus, dan September. Ini disalurkan sekaligus pada pada Juli.

Dia menambahkan, pencairan BST untuk 10 juta KPM selama 2 bulan: Mei dan Juni akan cair pada Juli. Kemudian, untuk 18,8 juta KPM BPNT/Kartu Sembako mendapat tambahan dua bulan: Juli dan Agustus. "Sehingga mereka menerima 14 bulan," ucapnya.

Mantan Wali Kota Surabya itu menyebut, Perum Bulog akan menyalurkan bantuan beras. Rinciannya, 10 kg/KPM untuk 10 juta PKH dan 10 juta BST. Kemudian, 8,8 juta KPM Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)/Kartu Sembako non-PKH. Perum Bulog nanti bertugas menyalurkan bantuan setelah menerima data dari Kemensos.

"Dengan bantuan beras, diharapkan memenuhi sebagian kebutuhan pokok para KPM yang terdampak pandemi," katanya. Untuk PKH, Mensos mengingatkan, meskipun target bantuan 10 juta KPM, tapi sebenarnya yang riil mendapat bantuan PKH lebih dari 33,6 juta jiwa. Sebab bantuan untuk peserta PKH berdasarkan komponen dalam keluarga.

Sebagai informasi, anggaran untuk PKH sebesar 28,3 triliun rupiah. Sedang untuk BPNT/Kartu Sembako nilainya 42,3 triliun rupiah. Ini akan disalurkan Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara). Kemudian untuk BST anggarannya15,1 triliun rupiah yang disalurkan PT Pos Indonesia.

"Dengan ketiga bansos tersebut diharapkan daya beli masyarakat meningkat," tandasnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top