Bansos Harus Diiringi Program Pemberdayaan

JAKARTA - Program bantuan sosial (Bansos) merupakan salah satu upaya untuk masyarakat tidak mampu secara ekonomi. Namun, program Bansos harus diiringi dengan program yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat.

"Progam Bansos sebisa mungkin menghasilkan tambahan pendapatan jadi selain kita berikan pekerjaan, mereka juga kita dorong untuk menambah penghasilan mereka. Tidak bisa hanya, oh, tugasnya memberikan bantuan tapi juga kita berdayakan," kata Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, di Jakarta, Jumat (8/1).

Risma mengatakan balai rehabilitasi sosial bisa menjadi salah satu tempat untuk memberdayakan masyarakat tidak mampu. Menurutnya, dari tiga kategori kemiskinan, masyarakat dengan kategori sangat miskin benar-benar perlu program pemberdayaan.

"Kemiskinan ada tiga kategori, hampir, miskin, dan sangat miskin. Yang terakhir ini akan kita angkat, berat memang tapi kita akan lakukan secara bertahap melalui program pemberdayaan," jelasnya.

Distribusi Bansos

Lebih jauh, Mensos mengatakan pihaknya terus memperbaiki skema distribusi bantuan sosial tahun 2021. Hal tersebut untuk mastikan bantuan diterima utuh sesuai instruksi Presiden Joko Widodo sehigga penerima bantuan benar-benar mampu keluar dari status kemiskinan.

"Kita evaluasi, laporan dari bank dan kantor pos berupa sidik jari, tanda tangan dan foto penerima bantuan, kalau dulu tidak ada fotonya," jelasnya.

Mensos mengaku penyaluran bantuan tunai tahun ini langsung diterima lewat PT Pos Indonesia serta Himpunan Bank Negara (Himbara). Bantuan tersebut diberikan untuk sedikitnya 10 juta penerima melalui akses data kependudukan.

Dia menambahkan bahwa pencairan sudah mulai sejak 4 Januari kemarin. Menurutnya, PT Pos dan Himbara sampai mendatangi langsung penerima bantuan terutama para penduduk lanjut usia, sakit, dan disabilitas.

"Bank mungkin kesulitan tapi kemarin kami sudah komunikasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMM), akan diserahkan ke PT Pos dari bank," ucapnya. n ruf/N-3