Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah I Menteri dan Gubernur Harus Kawal Penyaluran secara Ketat

Bansos Diharapkan Bisa Menggerakkan Perekonomian

Foto : ANTARA/NOVRIAN ARBI

PELUNCURAN BANTUAN TUNAI TAHUN 2021 I Presiden Joko Widodo memberikan arahan secara virtual kepada warga penerima bantuan sosial pada Peluncuran Bantuan Tunai Se-Indonesia Tahun 2021, di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Senin (4/1). Pemerintah Indonesia kembali memberikan program Bantuan Keluarga Harapan, Bantuan Sembako dan Bantuan Tunai di tahun 2021 bagi masyarakat penerima guna meringankan dampak Covid-19 serta menjadi pemicu untuk menggerakkan ekonomi nasional.

A   A   A   Pengaturan Font

» Jokowi meminta para menteri dan gubernur mengawal proses penyaluran bansos.

» Kepada para penerima bansos, Jokowi berpesan supaya mereka memanfaatkan uang bantuan secara tepat.

JAKARTA - Bantuan sosial (Bansos) yang diberikan pemerintah kepada masyarakat diharapkan dapat meringankan beban ekonomi keluarga yang terdampak pandemi Covid-19 dan mampu menggerakkan ekonomi nasional.

"Mengungkit ekonomi nasional kita, memperkuat daya beli masyarakat, sehingga kita harapkan pertumbuhan ekonomi nasional menjadi meningkat dan lebih baik," kata Presiden Joko Widodo saat meluncurkan bantuan tunai se- Indonesia tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta, Senin (4/1).

Hadir dalam peluncuran bantuan tunai tersebut, antara lain Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri BUMN Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan sekitar 30 orang masyarakat penerima bantuan.

Dalam acara peluncuran bansos itu, ada tiga jenis bantuan yang disalurkan ke 34 provinsi, yakni program keluarga harapan (PKH), program sembako, dan bantuan sosial tunai (BST).

PKH akan diberikan kepada 10 juta keluarga yang disalurkan setiap tiga bulan sekali. Bantuan ini diberikan melalui Himbara. Total anggaran yang disiapkan untuk bantuan PKH sebesar 28,7 triliun rupiah. Kemudian, program sembako akan disalurkan mulai Januari sampai Desember 2021 kepada 18,8 juta keluarga penerima. Anggaran yang disiapkan untuk bantuan ini senilai 45,12 triliun rupiah.

Sementara itu, BST diberikan selama 4 bulan mulai Januari hingga April 2021 kepada 10 juta keluarga penerima. Total anggaran untuk bantuan ini mencapai 12 triliun rupiah.

"Hari ini, di awal 2021, saya meluncurkan langsung Bantuan Tunai se- Indonesia pada masyarakat penerima. Sekali lagi, untuk Program Keluarga Harapan, Program Sembako dan Bantuan Sosial Tunai," kata Presiden.

Jangan Dipotong

Jokowi meminta para menteri dan gubernur mengawal proses penyaluran bansos. Ia ingin bansos disalurkan secara cepat dan tepat sasaran. Jokowi juga mewanti-wanti agar penyaluran bansos diawasi secara ketat sehingga tidak terjadi pemotongan dalam bentuk apa pun.

"Supaya diingatkan ini kepada penerima dan tetangga-tetangga yang tidak datang hari ini diberi tahu, tidak ada potongan-potongan," ujar Jokowi.

"Karena ini dikirimkan langsung kepada penerima, baik nanti lewat bank-bank milik pemerintah maupun lewat kantor pos," ucap dia.

Kepada para penerima bansos, Jokowi berpesan supaya mereka memanfaatkan uang bantuan secara tepat. Ia mengingatkan agar jangan sampai uang bantuan digunakan untuk membeli rokok.

Empat Tahap

Sementara itu, dalam paparannya, Menteri Sosial Tri Rismaharini menjelaskan rincian tiga bansos yang disalurkan, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH), Program Sembako dan Bantuan Sosial Tunai (BST).

Untuk PKH ditargetkan bagi 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dengan total anggaran 28,7 triliun rupiah yang di dalamnya terdapat ibu hamil, anak usia dini, anak sekolah, penyandang disabilitas, hingga lanjut usia.

Bantuan ini diberikan dalam emapat tahap selama satu tahun, yakni Januari, April, Juli, dan Oktober melalui transfer rekening di bank-bank Himbara (BNI, BRI, Mandiri dan BTN). Pada Januari akan disalurkan sebesar 7,17 triliun rupiah.

Selanjutnya, Program Sembako atau bantuan pangan nontunai menyasar 18,8 juta KPM dengan total anggaran 45,12 triliun rupiah. Para penerima bantuan akan mendapat uang senilai 200.000 rupiah dan disalurkan mulai Januari hingga Desember 2021 juga melalui rekening di bank-bank Himbara. Pada Januari 2021 akan disalurkan kepada 18,8 juta keluarga dengan anggaran 3,76 triliun rupiah.

Khusus bagi warga Jabodetabek yang semula menerima bantuan berbentuk sembako, mulai 2021 tidak akan lagi menerima sembako dan diganti dengan bantuan tunai langsung.

Sedangkan untuk Bansos Tunai ditujukan untuk 10 juta KPM yang akan mendapatkan uang tunai sebesar 300.000 rupiah yang diberikan selama empat bulan berturut-turut, terhitung sejak Januari hingga April 2021. Bantuan akan disalurkan melalui mekanisme pos. Pada Januari 2021 akan disalurkan bagi 10 juta keluarga dengan anggaran tiga triliun rupiah. Total keseluruhan anggaran yang disalurkan pada Januari 2021 adalah sebesar 13,93 triliun rupiah. n ola/Ant/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Yolanda Permata Putri Syahtanjung, Antara

Komentar

Komentar
()

Top