Bank Sentral Eropa Akan Naikkan Suku Bunga Lagi
JAKARTA - Pakar ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Wibisono Hardjopranoto, mengatakan, pengetatan suku bunga oleh Bank Sentral Eropa (ECB) perlu diwaspadai walaupun ia meyakini RI tidak akan banyak terpengaruh, karena investor portofolio yang masuk Indonesia lebih banyak berbasis mata uang dolar AS.
Hal itu disampaikan Wibisono Hardjopranoto kepada Koran Jakarta, Kamis (27/10) menanggapi kebijakan Bank Sentral Eropa menaikkan suku bunga lagi dan kemungkinan memangkas subsidi utama untuk bank komersialnya. "Kondisi ini kemungkinan akan jadi daya tarik modal berpindah, tapi tidak terlalu mengganggu kita. Ada dampaknya terhadap rupiah meskipun tidak signifikan," kata Wibisono.
Langkah ECB ini, menurut Wibisono, tidak terlalu berpengaruh karena kita biasanya lebih sensitif jika ada tindakan dari AS." Karena investor yang masuk di kita lebih banyak yang berbasis dolar AS, bukan Euro. Bursa kita babak belur karena perilaku The Fed," katanya.
Meskipun nilai tukar rupiah sekarang sudah stabil, tapi sulit untuk turun di bawah 15 ribu rupiah. "Seharusnya Eropa tidak perlu terburu-buru mengetatkan suku bunga,"tuturnya.
Pasti Naik
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Redaktur Pelaksana
Komentar
()Muat lainnya