Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Efisiensi Perbankan - Kadin Desak Perbankan Turunkan NIM hingga ke Level 3,5 Persen

Bank Perlu Optimalkan Teknologi

Foto : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Wimboh Santoso Ketua Dewan Komisioner OJK

A   A   A   Pengaturan Font

NIM merupakan selisih dari bunga yang didapatkan perbankan dengan bunga yang dibayarkan kepada nasabah, dan dibagi dengan total aset yang menghasilkan bunga. Semakin besar NIM, maka tingkat profitabilitas sebuah bank akan semakin besar.

Meskipun turun, pelaku usaha menilai NIM perbankan masih tinggi, terlebih dibandingkan sejumlah negara tetangga. Untuk itu, mereka meminta industri perbankan memangkas NIM sehingga akan berdampak pada penurunan bunga kredit.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Rosan Roeslani, meminta industri perbankan diminta menurunkan NIM ke level 3,5 persen dari posisi saat ini di 4,9 persen. Menurut Rosan, NIM di industri perbankan di Indonesia merupakan NIM tertinggi di dunia. Rinciannya, NIM Singapura kurang lebih sebesar 1,3-1,4 persen, Malaysia 1,6-1,7 persen, Vietnam 2,4-2,5 persen, dan Filipina di bawah 3 persen.

Bahkan, di negara maju seperti Korea Selatan, tingkat NIM perbankan sebesar 1,5-1,6 persen. Karena itu, kata Rosan, seharusnya NIM bisa diturunkan agar pembiayaan atau bunga kredit untuk dunia usaha dapat lebih murah.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top