Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemeringkatan Forbes

Bank BRI Perusahaan Publik Terbesar di Indonesia

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk kembali dinobatkan oleh majalah ekonomi Forbes sebagai perusahaan publik terbesar di Indonesia. Hal itu terungkap dalam daftar Global 2000 : The World's Largest Companies yang dirilis pada 15 Mei 2019 lalu. Atas raihan tersebut, perseroan mempertegas posisinya sebagai perusahaan yang memperoleh penghargaan tersebut sejak tahun 2015 atau lima tahun berturut turut.

Dalam daftar tersebut, Bank BRI menempati peringkat ke 363 dari 2000 perusahaan publik terbaik di dunia atau merupakan peringkat tertinggi dari sebuah perusahaan di Indonesia yang masuk dalam daftar.

Corporate Secretary Bank BRI, Bambang Tribaroto di Jakarta, Senin (20/5) mengatakan pencapaian itu tidak terlepas dari kinerja bank selama tahun 2018. "Pengakuan ini menunjukkan bahwa keberadaan dan kinerja BRI semakin diakui dan diperhitungkan di kancah internasional," kata Bambang.

Sebagai informasi, Global 2000 : The World's Largest Companies merupakan ajang pemeringkatan tahunan yang dilaksanakan sejak tahun 2003 oleh Forbes kepada perusahaan yang melantai di bursa saham (listed) di seluruh dunia.

Pemeringkatan dilakukan berdasarkan empat komponen utama penilaian, yaitu penjualan, keuntungan, aset dan market value. Bank BRI pada triwulan I-2019 meraih laba bersih konsolidasian sebesar 8,20 triliun rupiah atau tumbuh 10,42 persen secara tahunan (year on year/yoy) dengan aset mencapai 1.279,86 triliun rupiah atau tumbuh 14,35 yoy.

Fungsi Intermediasi

Direktur Utama, Bank BRI, Suprajarto beberapa waktu lalu mengatakan pencapaian tersebut didorong oleh pertumbuhan penyaluran kredit dari penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh sampai dua digit di atas rata-rata industri perbankan nasional serta perbaikan kualitas kredit bermasalah (NPL).

Penyaluran kredit hingga Maret 2019 katanya sebesar 855,47 triliun rupiah atau tumbuh 12,91 persen dibanding penyaluran kredit pada akhir Maret 2018, sebesar 757,68 triliun rupiah.

"Kredit mikro tumbuh 13,17 persen, lalu kredit konsumer tumbuh 9,63 persen, kredit ritel dan menengah umum tumbuh 13,47 persen serta kredit korporasi tumbuh 14,15 persen," kata Suprajarto. Kredit mikro jelasnya menjadi porsi terbesar penyaluran kredit perseroan dengan sharing mencapai 33,21 persen dari seluruh portofolio pinjaman.

bud/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top