Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Paparan Kinerja Q3-2018

Bank BRI Meraih Laba Rp23,5 Triliun

Foto : Koran Jakarta/M. Fachri

Laporan Keuangan - Jajaran direksi Bank BRI dari kiri : Direktur Hubungan Kelembagaan Sis Apik Wijayanto, Direktur Corporate Banking Kuswiyoto, Direktur Keuangan Haru Koesmahargyo, Direktur Mikro dan Kecil Priyastomo, dan Direktur Konsumer Handayani berbincang sebelum menyampaikan pemaparan kinerja keuangan Triwulan III/2018, di Jakarta, Rabu (24/10). Bank BRI berhasil meraup laba bersih sebesar 23,5 triliun rupiah, tumbuh 14,6 persen year on year dibandingkan laba pada periode yang sama tahun lalu sebesar 20,5 triliun rupiah.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk beserta perusahaan anak terus menorehkan pencapaian kinerja positif pada triwulan III-2018 dengan meraih laba 23,5 triliun rupiah atau tumbuh 14,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy) sebesar 20,5 triliun.

Peningkatan laba itu karena perseroan berhasil meningkatkan pendapatan dari komisi dan jasa atau fee based income serta efisiensi biaya operasional.


Direktur Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo saat memaparkan kinerja perseroan di Jakarta, Rabu (24/10) mengatakan selain laba yang tumbuh, aset, secara konsolidasi juha tumbuh 13,9 persen menjadi 1.183,4 triliun rupiah karena disokong oleh penyaluran kredit yang tumbuh di atas rata rata industri perbankan Indonesia.


"Hingga akhir September, Bank BRI telah menyalurkan kredit sebesar 808,9 triliun rupiah atau naik sebesar 16,5 persen dibandingkan periode September 2017 sebesar 694,2 triliun rupiah. Angka ini lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit perbankan nasional pada September 2018 sebesar 12,6 persen," kata Haru.


Berdasarkan komposisi kredit, bank secara konsisten terus meningkatkan penyaluran kredit ke segmen UMKM senilai 621,8 triliun rupiah atau sekitar 76,9 persen dari total kredit.


"Secara year on year, kredit ke segmen UMKM tumbuh 16,5 persen. Ini bukti komitmen BRI untuk terus memberdayakan UMKM di Indonesia," imbuhnya.


Akselerasi penyaluran kredit mampu diimbangi dengan tetap menjaga kualitas kredit yang disalurkan. Ini terlihat dari rasio kredit bermasalah, yakni NPL Gross BRI, yang tercatat sebesar 2,5 persen.


Sebagai bank yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan porsi terbesar, BRI terus mendorong penyaluran KUR ke sektor produktif.

Hingga akhir September 2018, bank menyalurkan KUR senilai 69 triliun rupiah atau 86,6 persen dari target penyaluran tahun 2018 sebesar 79,7 triliun rupiah. KUR tersebut disalurkan kepada lebih dari 3,4 juta debitur.

Dari total 69 triliun rupiah KUR yang telah disalurkan selama sembilan bulan, 42 persen diantaranya disalurkan ke sektor produktif.


"Komposisi penyaluran KUR akan terus kami fokuskan ke sektor produktif sesuai arahan Presiden Jokowi," ujar Haru.


Sementara itu, dari sisi simpanan, Dana Pihak Ketigayang dihimpun tumbuh double digit sebesar 13,3 persen ke posisi 872,7 triliun rupiah dari posisi sebelumnya 770,6 triliun rupiah. Dana murah (CASA) masih mendominasi DPK BRI dengan proporsi 56,5 persen.


Digitalisasi


Kinerja bisnis positif di atas ditunjang oleh peningkatan efisiensi operasional perusahaan. Rasio BOPO Bank BRI di akhir September 2018 tercatat sebesar 70,6 persen, lebih rendah dibandingkan dengan BOPO di posisi akhir September 2017 yakni 73,2 persen.


"Ini tak lepas dari strategi perusahaan yang terus berinovasi melakukan digitalisasi baik dalam produk dan layanannya," kata Haru.


Fee Based Income (FBI) serta pendapatan operasional lainnya tambah Haru juga memiliki peran penting mendorong pendapatan perseroan. Tercatat FBI tumbuh 18,4 persen secara year on year.


"Dengan sisa tiga bulan hingga bulan Desember, kami optimistis mampu mencapai target yang telah dicanangkan," pungkas Haru. bud/E-9


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top