Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Bencana

Banjir di Malaysia pada 2023 Akibatkan Kerugian Rp2,6 Triliun

Foto : MOHD RASFAN / AFP

Tentara Malaysia menyiapkan perahu karet di Kota Tinggi, negara bagian Johor Malaysia, pekan lalu. Setidaknya empat orang tewas dan hampir 41.000 orang dievakuasi di Malaysia setelah banjir yang melanda di beberapa negara bagian.

A   A   A   Pengaturan Font

KUALA LUMPUR - Malaysia mengalami kerugian dari dampak banjir mencapai angka 800 juta ringgit (RM) atau sekitar 2,6 triliun rupiah pada 2023, menurut Departemen Statistik Malaysia atau Department of Statistics Malaysia (DOSM).

Kepala Statistik Malaysia, Mohd Uzir Mahidin, dalam pernyataan media diakses di Kuala Lumpur, Selasa (12/3), mengatakan jumlah total kerugian akibat banjir bernilai RM800 juta (pada 2022, kerugian mencapai RM1 miliar atau sekitar 3,3 triliun rupiah) setara dengan 0,04 persen (pada 2022 setara dengan 0,06 persen) dibandingkan nominal Bruto Produk Domestik.

Seperti dikutip dari Antara, Mahidin mengatakan daerah pemukiman menderita kerugian RM168,3 juta atau sekitar 556,89 miliar rupiah, kendaraan RM22,3 juta atau sekitar 73,78 miliar rupiah, manufaktur RM10,3 juta atau sekitar 34,08 miliar rupiah, bisnis tempat RM53,2 juta atau sekitar 176 miliar rupiah, pertanian RM120,6 juta atau sekitar 399 miliar rupiah serta aset dan infrastruktur publik berjumlah RM380,7 juta atau sekitar 1,25 triliun rupiah.

Dalam hal tempat tinggal, Johor mencatat kerugian tertinggi sebesar RM121,9 juta atau sekitar 404,06 miliar rupiah, diikuti oleh Kelantan sebesar RM15,4 juta atau sekitar 51,04 miliar rupiah, dan Sabah sebesar RM11 juta atau sekitar 36,46 miliar rupiah. Untuk negara bagian Johor, distrik yang mencatat mengalami kerugian tertinggi adalah Batu Pahat disusul Segamat dan Muar.

Kerugian Properti

Di Kelantan, Pasir Mas menjadi distrik tertinggi yang mengalami kerugian properti tempat tinggal diikuti oleh Tanah Merah dan Tumpat, sedangkan Distrik Kota Marudu dan Pitas mencatat kerugian tertinggi bagi negara bagian Sabah, disusul Distrik Kudat dan Telupid.

Untuk kendaraan, Mahidin mengatakan tiga negara bagian yang mencatat kerugian tertinggi adalah Johor RM15,9 juta atau sekitar 52,65 miliar rupiah, Selangor RM1,8 juta atau sekitar 5,96 miliar rupiah, dan Sabah RM1,6 juta atau sekitar 5,29 miliar rupiah.

Mahidin mengatakan distrik yang mencatat kerugian kerusakan kendaraan tertinggi di negara bagian Johor adalah Distrik Batu Pahat, disusul Segamat dan Muar.

Sementara itu, Petaling di Selangor mencatat kerusakan kendaraan tertinggi, sedangkan distrik lainnya mengalami kerugian kurang dari RM100.000 atau sekitar 331 juta rupiah. Distrik Kota Marudu mencatat kerugian tertinggi di Sabah, diikuti oleh Pitas dan Kudat.

Dalam hal kerusakan pada sektor manufaktur, Johor mencatat kerugian sebesar RM10,3 juta atau sekitar 34,1 miliar rupiah. Segamat merupakan distrik tertinggi yang mengalami kerugian sektor manufaktur diikuti oleh Johor Bahru dan Muar.

Sebelumnya, Malaysia menganggarkan hingga 20 miliar ringgit (RM) atau sekitar 65,66 triliun rupiah untuk mengantisipasi bencana banjir melalui 233 proyek penanganan banjir di berbagai daerah.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top