Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Ekonomi I Presiden Prabowo Subianto Tekankan Pentingnya Kolaborasi Wujudkan Swasembada Energi

Bangun Kedaulatan Energi melalui EBT

Foto : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Bauran Energi I Teknisi melakukan pemeriksaan panel surya di Gedung Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, beberapa waktu lalu. Kementerian ESDM mencatat bauran energi baru terbarukan (EBT) sampai pada akhir 2023 baru mencapai 13,1 persen, dan pemerintah menargetkan bauran energi nasional pada tahun 2024 sebesar 19,49 persen.

A   A   A   Pengaturan Font

Minyak akan habis lebih dulu sekitar pada 2030, cadangan gas alam yang bisa diekstraksi secara ekonomis juga akan habis pada 2040-2045. Batu bara kalori tinggi dan menengah akan habis pada 2035-2040, walaupun cadangan batu bara kalori rendah masih banyak, tetapi belum tentu bisa diekstraksi dengan biaya murah. Kedua, batasan pemanfaatan energi fosil karena persoalan pemanasan global dan perubahan iklim.

Dengan dua faktor ini maka swasembada energi harus diupayakan melalui pemanfaatan sumber daya energi terbarukan yang dimiliki Indonesia secara cepat. Selain itu, pemerintah perlu mempercepat elektrifikasi kendaraan dan industri untuk menurunkan konsumsi BBM dan mengoptimalkan EBT sektor kelistrikan.

Akademisi Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa, I Nengah Muliarta, mengatakan Indonesia memiliki banyak sumber EBT, bahkan banyak buah yang berakhir menjadi limbah. Sementara di sisi lain, kebutuhan akan energi terbarukan semakin mendesak. "Mengolah buah sisa lungsuran menjadi bioetanol adalah inovasi yang tidak hanya memberikan solusi terhadap masalah limbah, tetapi juga menciptakan sumber energi yang lebih ramah lingkungan," ucapnya.

Pentingnya Kolaborasi

Prabowo Subianto dalam pidatonya saat pelantikannya sebagai Presiden, Minggu (20/10), menegaskan pentingnya bekerja sama serta berkolaborasi bersama untuk mewujudkan swasembada energi. Hal ini menjadi penting untuk diwujudkan segera karena negara lain tidak akan menjual begitu saja sumber energi dalam keadaan kritis atau genting.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top