Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bangun Infrastruktur Hijau, Indonesia Butuh 6,9 Triliun Dolar AS

Foto : antara

Kepala BKF Febrio Kacaribu dalam webinar "Post-Pandemic Infrastructure in The G20", Jumat (18/2). ANTARA/Sanya Dinda

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan dibutuhkan investasi senilai 6,9 triliun dolar Amerika Serikat per tahun untuk pembangunan infrastruktur guna mencapai target Kesepakatan Paris di tahun 2030.

"Diperkirakan sekitar 6,3 triliun dolar AS investasi infrastruktur setiap tahun diperlukan untuk memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan di 2030 dan bahkan meningkat menjadi 6,9 triliun dolar AS per tahun untuk mencapai target Kesepakatan Paris," kata Febrio dalam webinar "Post-Pandemic Infrastructure in The G20" yang dipantau di Jakarta, Jumat (18/2).

Dalam Kesepakatan Paris, Indonesia berkomitmen mengurangi emisi karbon hingga 29 persen dengan upaya sendiri pada 2030 dan 41 persen dengan bantuan internasional. Investasi infrastruktur pun perlu diprioritaskan menuju perekonomian yang inklusif dan berkelanjutan.

Menurut Febrio, pembangunan infrastruktur diperlukan guna dan mempertahankan pemulihan ekonomi Indonesia setelah terdampak pandemi Covid-19 dan mentransformasinya.

Infrastruktur juga menjadi tulang punggung perekonomian global, tetapi lanskapnya berubah dengan cepat karena tekanan krisis iklim dan pandemi Covid-19 yang kompleks sehingga negara-negara di dunia kesulitan memenuhi target pembangunan infrastruktur di tahun 2050.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top