![Bangun House of Wellness, Kemenperin Dorong Kemandirian Industri Kesehatan](https://koran-jakarta.com/images/article/bangun-house-of-wellness-kemenperin-dorong-kemandirian-industri-kesehatan-220819164739.jpg)
Bangun House of Wellness, Kemenperin Dorong Kemandirian Industri Kesehatan
![Bangun House of Wellness, Kemenperin Dorong Kemandirian Industri Kesehatan](https://koran-jakarta.com/images/article/bangun-house-of-wellness-kemenperin-dorong-kemandirian-industri-kesehatan-220819164739.jpg)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (tengah) pada acara Topping Off Ceremony House of Wellness Fasilitas Produksi Fitofarmaka di Jakarta, Jumat (19/8).
Upaya ini juga untuk mengoptimalkan pasar domestik dan pasar internasional yang potensial dari produk herbal atau obat berbahan alam. Di tingkat global, WHO memprediksi permintaan produk herbal akan terus meningkat hingga mencapai 5 triliun dollar AS atau setara 74.146,02 triliun rupiah (kurs saat ini Rp14.829,20/ dollar AS) pada 2050. Sedangkan nilai konsumsi obat berbahan alam oleh masyarakat Indonesia diperkirakan mencapai 23 triliun rupiah pada 2025.
Pada 2022, pemerintah menetapkan Formularium Fitofarmaka yang mengakomodasi sekaligus menjadi acuan penggunaan produk-produk fitofarmaka dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Langkah Strategis
Kemenperin mengambil langkah strategis dengan membangun fasilitas fitofarmaka di Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Kimia, Farmasi, dan Kemasan di Jakarta. Fasilitas yang dibangun melalui pendanaan Surat Berharga Syariah Negara diberi nama House of Wellness dengan tujuan menjadi sarana penumbuhan industri ekstrak, obat herbal terstandar, dan khususnya fitofarmaka.
House of Wellness akan memberikan pelayanan kepada industri dalam mengembangkan produk fitofarmaka dan mewujudkan indonesia sebagai negara mandiri dalam industri kesehatan, baik dari sisi obat-obatan maupun alat kesehatan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya