Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Potensi Wilayah

Bangun Daerah Tertinggal dengan Angkat Budaya Lokal

Foto : istimewa

BUDAYA LOKAL - Sejumlah karya seni masyarakat daerah tertinggal dipamerkan dalam gelaran Eco Fashion Week Indonesia (EFWI) pada 30 November – 2 Desember 2018, di Stovia Building, Jakarta. Pembangunan berbasis seni dan budaya masyarakat di daerah tertinggal mesti mengangkat budaya lokal.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT) bekerja sama dengan desainer Merdi Sihombing melakukan pembangunan di daerah tertinggal. Pembangunan berbasis seni dan budaya masyarakat di daerah tertinggal ini dengan mengangkat budaya lokal.

"Pembangunan berbasis karakter di daerah tertinggal diharapkan dapat melestarikan budaya lokal sekaligus mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Contohnya melalui pengembangan kerajian tenun khas daerah seperti di Alor," kata Dirjen PDT, Samsul Widodo dalam pernyataan tertulis yang diterima Koran Jakarta, Kamis (10/1).

Merdi Sihombing merupakan desainer yang aktif bergelut dalam isu-isu lingkungan dan budaya Indonesia dalam setiap pagelaran fashion-nya. Hadir dengan konsep fashion yang sangat menarik dan berorientasi pada kelestarian alam, Merdi Sihombing bersama Ditjen PDT, Kemendesa PDTT berkomitmen melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat di daerah tertinggal dengan memanfaatkan sumber daya alam dan mengangkat kearifan budaya setempat.

Puncaknya, karya seni masyarakat daerah tertinggal telah dipamerkan dalam gelaran Eco Fashion Week Indonesia (EFWI) pada 30 November - 2 Desember 2018, di Stovia Building, Jakarta.

Merdi Sihombing menjelaskan, EFWI merupakan salah satu wujud gerakan yang dimulai melalui fashion. Gerakan ini banyak berbicara tentang keseimbangan dan keberlangsungan. Bagaimana masyarakat harus merawat bumi dan laut yang saat ini sudah banyak tercemar limbah plastik dan hutan yang sudah banyak ditebang secara liar.

sur/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top