Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bangga! Walau Bukan Pilihan Utama, Marketplace Indonesia Rajai Pasar E-commerce Asia Tenggara

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Media penjualan e-commerce pun kian beragam,mulai dari website, media sosial, platform pesan instan, hingga kehadiran sejumlah marketplace yang didedikasikan khusus untuk berbelanja daring.Marketplacesendiri merupakan sebuah platform yang memungkinkan penjual bisa menjual barang atau jasa ke pelanggan tanpa bertemu secara fisikyan.

Kendati marketplace tumbuh subur di Indonesia dalam sepuluh tahun terakhir, kenyataanya Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Statistik E-commerce 2021 mencatat hanya sekitar 21,6 persen pelaku usaha di negara ini yang memilih berjualan melalui marketplace. Namun, marketplace merupakan pemain terbesar dalam bisnis e-commerce dunia, tak terkecuali Indonesia.

Konsep marketplace sebenarnya tak berbeda dengan pasar tradisional. Marketplace murni hanya menyediakan prasarana atau platform bertemunya penjual dan pembeli. Hanya saja, penjual tidak perlu membayar biaya sewa toko. Keuntungan marketplace berupa komisi dari setiap transaksi yang berhasil dilakukan. Marketplace juga tidak bertanggung jawab atas produk-produk yang dijual. Bentuknya pun berupa website maupun aplikasi.

Kemajuan teknologi dan pasar digital Indonesia juga telah meluncurkan berbagai marketplace kenamaan. Melansir dari daftar The World's Top Online Marketplace oleh Webretailer, Tokopedia bahkan menempati urutan ke-18 di dunia dan peringkat ke-2 di Asia Tenggara dengan 140,1 juta pengunjung setiap bulannya.

Di kawasan Asia Tenggara, Tokopedia hanya kalah dari Shopee yang dikunjungi sebanyak 457,9 juta pelanggan setiap bulan. Selain Tokopedia, Bukalapak dan Blibli turut meramaikan daftar tersebut. Bukalapak menempati urutan 50 dengan 31,8 juta pengunjung bulanan. Sementara Blibli memiliki 20,9 juta pengunjung bulanan dan berhasil menempati peringkat ke-63.

BPS mencatat, sebanyak 93 persen dari seluruh pelaku usaha e-commerce turut menggunakan platform pesan singkat seperti WhatsApp bisnis. Selain menggunakan platform pesan singkat, mayoritas pelaku usaha e-commerce di Indonesia juga memilih media sosial sebagai lapak jualan mereka. Lebih dari separuh atau tepatnya 54,6 persen. Sebesar 10,42 persen usaha menggunakan e-mail dalam berjualan online dan pada urutan terakhir terdapat platform website yang nampaknya menjadi pilihan terakhir pelaku usaha e-commerce di Indonesia.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top