Bandara TNI AU El Tari Tetap Jadi Pangkalan Operasi
Komandan Pangkalan Udara TNI AU El Tari di Kupang, Marsekal Pertama TNI Umar Faturahman.
Foto: ANTARA/Kornelis KahaKUPANG - Komandan Pangkalan Udara TNI AU El Tari di Kupang, Marsekal Pertama TNI Umar Faturahman,mengatakan, peningkatan tipe pangkalan udara TNI AU di perbatasan negara itu menjadi tipe A tidak mengubah statusnya sebagai pangkalan operasi.
Dari lokasinya ke garis perbatasan dengan Timor Leste (dahulu Provinsi Timur Timur) hanya sejarak 300 kilometer dan di Kabupaten Belu, NTT, ada Bandar Udara AA Bere Tallo(dahulu Bandar Udara Haliwen), yang berjarak sekitar 20 menit dari garis perbatasan dengan negara tetangga itu.
Pangkalan Udara TNI AU El Tari menjadi pangkalan udara paling depan di sisi selatan Indonesia yang berhadapan dengan Australia, Timor Lestedengan koridor laut, darat, dan udaranya, serta jugaALKIIII.
"Jadi Pangkalan Udara TNI AU El Tari ini hanya sebagai pangkalan operasi dan bukan pangkalan induk sehingga penempatan pesawat tempur dan lainnya tidak dilakukan di Kupang walaupun status Pangkalan Udara TNI AU El Tari sudah berubah tipe," katanya.
Ia mengatakan hal ini berkaitan dengan peningkatan status pangkalan Pangkalan Udara TNI AU El Tari di Kecamatan Penfui, Kupang, dari semula B menjadi A yang kemudian dipimpin seorang komandan berbintang satu.
Mantan komandan Pangkalan TNI AU I Gusti Ngurah Rai di Bali itu mengatakan perbedaan antara pangkalan operasi dan pangkalan induk itu ada pada penempatan personel baik personel di bagian mekanik pesawat tempur yang disertai penempatan berbagai jenis pesawat tempur.
"Kalau pangkalan induk itu maka pesawat-pesawat tempur yang mumpuni akan ditempatkan di sini, kemudian juga skuadron tekniknya juga sudah pasti di sini," ujar dia.
Lebih lanjut, kata dia, terkait pembentukan skuadron udara di Pangkalan Udara TNI AU El Tari itu saat ini masih dalam perencanaan sambil pihaknya lahan serta hangar untuk penempatan pesawat tempur.
Berita Trending
- 1 Dorong Sistem Pembayaran Inklusif, BI Hadirkan Tiga Layanan Baru BI-Fast mulai 21 Desember 2024
- 2 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 3 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 4 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu
Berita Terkini
- PDIP Sebut Dugaan Politisasi Hukum Makin Kuat
- Geger! PSM Makassar Diduga Langgar Aturan di Menit Akhir saat Melawan Barito Putera
- Terowongan Silaturahim Dibuka Bagi Umat Katolik yang Misa Hari Ini
- Puncak Mudik Nataru di Pelabuhan Tanjung Priok Sudah Lewat
- Respons PDIP Soal Penetapan Hasto Jadi Tersangka KPK