Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Balitbangtan Berinovasi Atasi Kelangkaan Benih Porang

Foto : Antara/ Balitbangtan Kementan

Peneliti Badan Litbang Pertanian di tengah kebun bibit porang hasil inovasi BB Biogen.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian melakukan inovasi dengan mengembangkan teknologi kultur jaringan untuk mengatasi kelangkaan benih porang.

Peneliti Ahli Utama BB Biogen, Badan Litbang Pertanian, Ika Roostika Tambunan mengatakan harga porang iris kering yang terus melonjak dari tahun ke tahun membuat banyak petani menanam porang, namun, budidaya tanaman tersebut terhambat kelangkaan dan mahalnya harga benih/ bibit.

"Selama ini petani mendapatkan benih porang dari umbi, katak/ bulbil atau biji pada bunga porang. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan menjamin ketersediaan bibit porang adalah dengan menerapkan teknik kultur jaringan," katanya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (12/3/2021).

Menurut dia, biasanya petani menggunakan benih alami dari umbi dan katak/ bulbil yang harganya mencapai 150-400 ribu rupiah per kg, sementara kebutuhan benih porang sekitar 200 kg/ hektare (ha) sehingga petani harus mengeluarkan biaya antara 30-80 juta rupiah per ha.

Tanaman porang (Amorphophallus muelleri) merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang bernilai ekonomi tinggi, biasanya komoditas ini diekspor dalam bentuk chips atau tepung.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top