Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penyebaran Wabah | DIY Belum Tetapkan Kejadian Luar Biasa Virus Korona

Balita di Yogya Positif Korona

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Pemerintah Daerah DIY mengatakan bahwa ada satu pasien positif korona di wilayah DIY yang telah diisolasi di RSUP Dr. Sardjito. Iya benar (ada pasien positif korona), balita 3 tahun," kata Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, saat konferensi pers di Kepatihan, Minggu (15/3).

Selain balita tersebut kedua orang tua balita tersebut juga diisolasi di RSUP Dr. Sardjito. Berdasarkan keterangan Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan di kesempatan yang sama, bayi dan kedua orang tua dalam kondisi yang sudah membaik.

"Tinggal batuk-batuk, sudah tidak demam, tidak sesak nafas. Mohon doanya saja," ujar Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan, di Kepatihan.

Juru bicara pemerintah terkait penanganan korona Achmad Yurianto mengatakan, Yogyakarta merupakan salah satu kota yang masuk dalam sebaran korona.

Yuri juga sempat menyampaikan bahwa ada balita berusia 3 tahun yang dinyatakan positif. Balita itu teridentikasi sebagai kasus 49, yakni laki-laki usia 3 tahun dengan kondisi kesehatan sakit ringan sedang.

Sementara itu, Rapat Gubernur Daerah Istimewa Yog ya karta Sri Sultan HB X bersama bupati dan wali kota beserta Dinas Kesehatan pada Minggu (15/3) memutuskan DIY belum kejadian luar biasa (KLB) virus korona. Na mun pada hari ini, Senin (16/3) Gubernur DIY akan kem bali menggelar konferensi pers untuk mengantisipasi perubahan situasi.

"Di dalam pembahasan yang kita lakukan dari penjelasan Dinas Kesehatan, kami berpendapat bahwa Yogya ini belum perlu dilakukan pemahaman untuk dinyatakan KLB," ujar Sri Sultan HB X dalam jumpa pers tersebut.

Wartawan menerima pemberitahuan bahwa pada hari ini Senin akan kembali digelar jumpa pers terkait perkembangan situasi daerah.

Menurut Sri Sultan, pihaknya mencoba untuk mengambil keputusan-keputusan yang tidak mengejutkan publik. Sebab, dikhawatirkan ma syarakat justru akan bingung menghadapi kondisi yanga ada.

Meski demikian, kebijakan yang diambil akan menyesuikan dengan per kembangan dan tantangan yang ada. Termasuk melihat kondisi kesehatan masyarakat yang dirawat di rumah sakit. Gerakkan Masyarakat Meski saat ini belum perlu dinyatakan KLB, namun tetap dilakukan penanganan agar pasien yang diyatakan positif Covid -19 bisa segera sembuh. Selain itu, juga dilakukan upaya pencegahan untuk men jaga masyarakat DIY tidak terkena Covid -19.

Pihaknya akan menggerakan masyarakat untuk me merangi Corona dengan cara melakukan hidup sehat. Gerakan masyarakat ini dinilai menjadi kekuatan bagi DIY.

"Di samping kami ingin mengerakan masyarakat untuk menjadi kekuatan, karena dari pengalaman tahun 2006 (Gempa Jogja) dan 2010 (Erupsi Merapi) itu kebersamaan dengan masyarakat selalu sukses. Sehingga, harapan saya bagimana kita memerangi Corona ini menggerakan masyarakat untuk hidup sehat," jelasnya. YK/AR-3

Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top