Balai Bahasa Kalimantan Eelatan Berupaya Lestarikan Bahasa Daerah Banjar
Suasana bedah buku berjudul "Baruh Urang Dikaruni, Baruh Saurang Taung" karya seniman/budayawan Banjar YS Agus Suseno di Menara Pandang Banjarmasin.
BANJARMASIN - Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Armi menyatakan terus berupaya untuk melestarikan bahasa daerah Banjar yang terancam punah.
"Bahasa daerah Banjar terancam hilang atau punah manakala tidak ada upaya pelestarian sejak dini, baik oleh pemerintah daerah maupun warga masyarakatnya sendiri," ucapnya di Banjarmasin, Minggu.
Armin menyatakan itu saat bedah buku berjudul "Baruh Urang Dikaruni, Baruh Saurang Taung" (maksudnya sawah orang lain dikerjakan, sawah sendiri dibiarkan terlantar), sebuah buku menggunakan bahasa Banjar asli karya YS Agus Suseno.
Oleh karenanya, dalam bedah buku di Menara Pandang Banjarmasin, Kepala Balai Bahasa Kalsel mengapresiasi keberadaan buku Baruh Urang Dikaruni, Baruh Saurang Taung tersebut sebagai salah satu upaya pelestarian bahasa daerah Banjar.
"Balai Bahasa Kalsel sendiri yang kini berkantor di Loktabat Banjarbaru juga berupaya melestarikan atau menjaga agar bahasa daerah yang merupakan bahasa ibu jangan sampai punah," ujar Armi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya