Bakamla Usir Kapal Penjaga Pantai Tiongkok yang Ganggu Survei Energi Pertamina
Kapal penjaga pantai Tiongkok telah terlihat beberapa kali di zona ekonomi eksklusif Indonesia.
Dikutip dari The Straits Times, meskipun kapal Penjaga Pantai Tiongkok telah terlihat berkali-kali di ZEE Indonesia, insiden terbaru terjadi hanya beberapa hari setelah Prabowo Subianto mengambil alih jabatan presiden Indonesia.
Tiongkok mengklaim kedaulatan atas hampir seluruh Laut Tiongkok Selatan melalui "sembilan garis putus-putus" pada petanya yang memotong ZEE Malaysia, Brunei, Filipina, Indonesia, dan Vietnam.
Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag pada tahun 2016 mengatakan klaim Tiongkok tidak memiliki dasar berdasarkan hukum internasional, sebuah keputusan yang tidak diakui Beijing.
Insiden tersebut terjadi di lepas pantai Kepulauan Natuna, sekitar 1.500 kilometer dari Pulau Hainan, Tiongkok. Lokasi pastinya belum jelas. "Kapal Tiongkok pada 21 Oktober bersikeras bahwa wilayah itu berada di bawah yurisdiksi Tiongkok," kata Bakamla, dalam sebuah pernyataan.
"Bakamla akan terus melakukan patroli dan pemantauan intensif di perairan Natuna Utara untuk memastikan pendataan seismik dapat berjalan lancar tanpa mengganggu kedaulatan Indonesia," kata Bakamla.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya