Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bajaj Cute, Angkutan Lingkungan yang Bikin Penasaran Warga Ibu Kota

Foto : Koran Jakarta/peri irawan

Sejumlah bajaj roda empat menunggu penumpang di Stasiun Kota, Jakarta Barat, Rabu (26/7).

A   A   A   Pengaturan Font

Puluhan bajaj berderet di sekitar Stasiun Kota, Jakarta Barat. Bajaj ini menunggu penumpang di pinggiran jalan, tak jauh dari pintu keluar stasiun itu. Namun, ada yang berbeda dengan bajaj ini, karena memiliki roda empat.

Bajaj roda empat atau dikenal dengan sebutan bajaj cute, mendominasi angkutan lingkungan di kawasan itu. Sedikitnya ada 26 bajaj roda empat, 5 bajaj biru dan beberapa mikrolet yang saling berebut penumpang. Bajaj cute ini melayani rute Stasiun Kota, Jakarta Barat ke Pademangan, Jakarta Utara.

Sebagai angkutan lingkungan yang baru dikenalkan, bajaj cute menarik perhatian beberapa penumpang. Selain karena tempatnya yang lebih luas, bajaj roda empat ini pun menawarkan tarif yang lebih murah dan waktu tempuh yang lebih cepat.

Nasution, 23 tahun, misalnya. Karyawan swasta asal Tamansari, Jakarta Barat itu sengaja memilih bajaj roda empat karena penasaran. Dia menilai, bajaj cute ini patut diperhitungkan sebagai angkutan alternatif yang murah dan nyaman.

"Enak juga. Kabinnya lebih luas, lutut kita lebih leluasa. Nggak bising. Apalagi, pada joknya ada sabuk pengaman untuk keselamatan penumpang. Kita lebih nyaman," ujar Nasution saat berbincang, di lokasi, Rabu (26/7).

Lajang yang hendak menuju Mangga Dua ini mengaku hanya mengeluarkan kocek sebesar 5.000 rupiah saja untuk ongkosnya. Hal ini jauh lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan bajaj biru, karena tarif yang dipasang sebeaar 15 ribu-20 ribu rupiah untuk jarak yang sama.

"Bajaj cute ini pakai sound system. Kita bisa dengarkan musik yang diputar pengemudinya. Beberapa ada yang pakai kerlap kerlip lampu di dalam kabin, jadi bisa menarik perhatian anak-anak bagi yang berkeluarga," katanya.

Diketahui, bajaj roda empat ini diperkenalkan ke masyarakat Jakarta mulai 19 Juli lalu. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenalkan bajaj cute ini sebagai alternatif angkutan lingkungan untuk pengganti bemo. Bajaj roda empat ini akan diuji coba selama empat bulan mendatang.

Salah satu supir bajaj Mamat, 45 tahun, mengaku tak sulit mengenalkan bajaj itu ke masyarakat. Mantan supir Bemo ini mengaku lebih mudah mendapatkan penumpang dengan kendaraan bermesin 266 cc itu. Alhasil, pendapatan yang diperolehnya pun lebih besar.

"Bemo kan bisa angkut sembilan penumpang, ini hanya empat orang. Jadi, banyak warga yang mau menggunakan bajaj ini, karena mungkin baru dan lebih nyaman. Dalam sehari, saya dapat 150 ribu rupiah bersih. Kalau narik bemo, paling dapat 80 ribu rupiah sudah bagus, setorannya 100 ribu rupiah, tekor kita. Kalau ini, uang setoran 125 ribu rupiah per hari juga sudah ketutup," ujarnya.

Selain karena nyaman, ungkapnya, penumpang pun mengaku puas karena lebih cepat sampai ke tujuan. Bajaj Cute ini, jelasnya, memiliki lima tingkat kecepatan. Sehingga, mobil ini lebih gesit karena ukurannya lebih kecil dari kendaraan roda empat lainnya. Hanya saja, katanya, bajaj roda empat ini harus diisi dengan bahan bakar bensin, jenis pertalite.

Meski baru uji coba, keberadaan bajaj roda empat ini dikhawatirkan bisa mematikan usaha bajaj biru. Hal ini dikeluhkan beberapa sopir bajaj berbahan bakar gas itu. Supir bajaj biru, Baihaqi, 52 tahun, meminta agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lebih memperhatikan awak bajaj yang sudah lama.

"Ya makin sepi penumpangnya. Sekarang saja kan sudah sepi, karena banyak ojek online. Kalau tambah ini, makin sepi kita. Bisa tersisih. Seharusnya pemerintah mikir ke sana, jangan dikit-dikit keluarin produk baru. Ramaikan yang ada dong, apalagi bajaj biru kan pakai gas, lebih ramah lingkungan," ungkapnya.Peri Irawan/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top