Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Badan Pengungsi PBB di Gaza Tak Dapat Digantikan dengan Mudah

Foto : AFP

Seorang pria berjalan melewati markas besar Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), yang rusak akibat perang Israel-Hamas, di Gaza, pada 15 Februari 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

JERUSALEM - Tidaklah realistis jika kita berpikir badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, dapat dengan mudah diganti, kata ketuanya pada Kamis (29/2) ketika ada seruan untuk menghapuskan badan tersebut.

"Agak picik untuk percaya bahwa UNRWA secara teknis bisa menyerahkan seluruh kegiatannya kepada badan-badan PBB atau LSM-LSM lainnya," kata Philippe Lazzarini kepada wartawan di kantor pusat badan tersebut di Yerusalem timur yang dianeksasi Israel.

"Ini adalah lembaga yang cukup unik karena kami … terutama menyediakan layanan seperti pemerintah kepada salah satu komunitas paling miskin di kawasan ini," katanya.

Mengenai pendidikan, katanya, "tidak ada satu pun negara kecuali negara yang berfungsi dan administratif yang dapat memberikan pendidikan langsung ke semua tingkatan ini, dalam skala besar".

Di Gaza, katanya, "kami memiliki dampak terbesar, kami menyediakan seluruh platform operasi untuk komunitas kemanusiaan lainnya".

Jika UNRWA meninggalkan Gaza, katanya, "hal ini akan melemahkan kemampuan kolektif kita untuk menanggapi kebutuhan kemanusiaan yang mendesak dan belum pernah terjadi sebelumnya."

Badan PBB, yang dibentuk pada 1949, mempekerjakan sekitar 30.000 orang di wilayah pendudukan Palestina - termasuk 13.000 di Gaza - serta negara tetangga Yordania, Lebanon, dan Suriah.

Badan ini mendapat kecaman keras setelah Israel menuduh 12 karyawannya terlibat dalam serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan.

Banyak negara menangguhkan bantuan mereka ke badan ini, meskipun PBB mengatakan bahwa Israel tidak memberikan bukti apa pun.

PBB telah meluncurkan penyelidikan internal dan independen terhadap klaim tersebut.

Tuduhan tersebut "menambah dan memicu kecemasan di antara staf kami" dan menyebabkan pemukim dan demonstran di Tepi Barat yang diduduki untuk menargetkan personel UNRWA, kata Lazzarini.

Dia mengatakan bahwa seruan agar UNRWA dibubarkan adalah "cara untuk mengatasi masalah status pengungsi tanpa harus melalui proses politik," dan akan dilihat oleh warga Palestina sebagai "pengkhianatan oleh komunitas internasional".

Lazzarini menegaskan bahwa UNRWA masih merupakan organisasi sementara dan tujuannya "tetap menyerahkan semua layanan kepada negara yang berfungsi".

Dia dijadwalkan berbicara di Majelis Umum PBB pada hari Senin.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top