Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Badan Antariksa Eropa Umumkan Misi Temukan Planet Mirip Bumi

Foto : Istimewa

Desain satelit Ariel. Diluncurkan tahun 2029, satelit 'Ariel' akan melihat lebih dekat sekitar 1.000 eksoplanet.

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Badan Antariksa Eropa (ESA) pada Selasa (7/12) mengumumkan rencana mereka untuk mengembangkan satelit baru yang akan digunakan untuk mengeksplorasi eksoplanet, yakni planet yang berada di luar tata surya.

Ini adalah misi eksplorasi eksoplanet ketiga yang direncanakan ESA, berkolaborasi dengan perusahaan kedirgantaraan Eropa, Airbus, dalam rencananya membangun dan mengembangkan satelit baru tersebut.

Satelit yang dikembangkan yang diberi nama "Ariel", kependekan dari Atmospheric Remote-sensing Infrared Exoplanet Large-survey, akan diluncurkan pada tahun 2029. Eksoplanet adalah planet yang mengorbit sebuah bintang atau bintang di luar tata surya kita.

"Selama empat tahun, satelit Ariel akan mengumpulkan data sekitar 1.000 eksoplanet," demikian kata ESA dalam sebuah pernyataan, baru-baru ini.

Ini adalah misi pertama yang semata-mata didedikasikan untuk mengumpulkan data tentang komposisi kimia dan struktur termal eksoplanet, dan bagaimana bintang induknya memengaruhi evolusi planet.

Data tersebut akan membantu para ilmuwan lebih memahami tahap awal bagaimana planet dan atmosfernya terbentuk dan dapat menunjukkan apakah ada kehidupan di luar Bumi.

"Mereka dapat membantu kita mengetahui apakah ada kehidupan di tempat lain di alam semesta kita dan apakah ada planet lain seperti Bumi," ungkap ESA.

Ariel akan mengikuti dua pendahulunya, yakni Cheops yang diluncurkan pada tahun 2019, dan Plato yang dijadwalkan diluncurkan pada tahun 2026.

Airbus telah menandatangani kontrak dengan ESA untuk merancang dan membangun satelit "Ariel".

"Dengan tonggak pencapaian misi Ariel ini, kami merayakan kelanjutan hubungan luar biasa dengan mitra industri kami untuk menjaga Eropa tetap terdepan dalam keunggulan di bidang penelitian planet ekstrasurya hingga dekade berikutnya dan seterusnya," kata Direktur Sains ESA, Gunther Hasinger, dalam sebuah pernyataan.

Menurut ESA, satelit akan dibangun dan dirancang di dua fasilitas Airbus yang terletak di Toulouse, Prancis, dan Stevenage di Inggris.

Jean-Marc Nasr, Kepala Sistem Luar Angkasa di Airbus, mengatakan perusahaan memiliki "pengalaman luas" dalam memimpin misi sains yang akan membantu pembangunan Ariel.

Eksoplanet atau Planet Exo adalah planet-planet yang terletak di luar tata surya kita dan mengorbit bintang induknya sendiri, atau beberapa bintang.

Para peneliti yang ingin menjawab pertanyaan "apakah ada kehidupan di luar sana" berharap dapat menemukan jawaban atas pertanyaan itu di eksoplanet. "Ini adalah salah satu area dengan perkembangan tercepat dalam astronomi," tutur ESA.

Hingga saat ini, lebih dari 4.000 eksoplanet telah ditemukan - mulai dari ukuran yang besar seperti Jupiter hingga yang kecil seperti Merkurius. "Ada banyak lagi juga yang sama sekali tidak memiliki analog di tata surya kita," pungkas ESA.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top